Bab 36
Kedengarannya seperti seorang istri besar sedang mengajari suaminya.
Mike menyipitkan bibir dan tersenyum tipis, "Muda itu bagus, muda dan cantik lebih bagus lagi."
Wajah Yulinda terlihat rumit.
Mike kembali berbicara.
"Bukankah kamu ke sini untuk makan? Kenapa masih bertahan di sini? Kami sudah hampir selesai makan, kamu pasti nggak suka makan sisa makanan, 'kan?"
Yulinda menggigit bibirnya.
Sudah diusir secara halus seperti ini, bagaimana mungkin dirinya masih bisa terus bertahan di sini dengan muka tebal.
Dia segera berdiri, "Hmm, aku masih ada janji makan malam dengan rekan bisnis, jadi aku permisi dulu, ya. Kalian lanjutkan, kali ini biar aku yang traktir, anggap saja aku traktir adik ini."
Panggilan "adik" yang keluar dari mulutnya itu terdengar sangat menusuk bagi Kaira.
Mike berkata, "Aku nggak kekurangan uang untuk ini."
"Aku hanya bermaksud baik."
"Kalau begitu, terima kasih atas niat baikmu."
Yulinda memaksakan senyum, "Baiklah, kamu benar-benar nggak memberi muka, kalau beg

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda