Bab 13
Ucapan ini untuk sementara menghilangkan kecanggungan yang dialami oleh Kaira yang membuatnya tidak perlu berdiri di tengah ruangan seperti orang bodoh.
Dia segera duduk di samping Mike.
Mike tidak meminta Kaira untuk melakukan apa pun, tapi Kaira adalah orang yang pintar. Dia menatap sekeliling, lalu memilih arak yang paling mahal dan menuangkannya di gelas kosong Mike.
Seharusnya Mike dan Devin sudah berada di sini untuk waktu yang lama, tapi tidak disangka gelas di depan Mike masih kosong, bukan jenis gelas kosong sehabis diminum. Tapi jenis gelas kosong yang sama sekali belum pernah dituangkan arak ke dalamnya, karena sama sekali tidak terdapat setetes arak di dinding gelasnya.
Setelah Kaira selesai menuangkan arak, Mike mengangkat gelasnya dan menyesapnya yang menunjukkan bahwa Mike sangat menghormati Kaira.
Devin menggoda Mike, "Kamu nggak akan minum arak kecuali disajikan oleh wanita ini, apa yang spesial dari hal ini? Apakah arak yang dia sajikan lebih wangi daripada orang lain?"
Saat mengungkit hal ini, Devin tidak bisa menahan rasa penasaran di dalam hatinya.
"Bagaimana kalau kamu menuangkan arak untukku juga?"
Kaira yang merupakan seorang pelayan tentu saja tidak bisa menolak hal ini, tapi dia dihentikan oleh Mike saat hendak berdiri untuk menuangkan arak di gelas Devin.
"Nggak usah pedulikan dia."
"..."
Kaira mengerutkan bibirnya dengan canggung.
Devin adalah pelanggan yang penting baginya, apakah tidak masalah jika dia mengabaikan Devin?
Untung saja Devin tidak mempersulit Kaira dan berkata sambil tersenyum.
"Baiklah, selama kamu bisa melayani Kak Mike dengan baik. Orang nggak penting sepertiku bisa melayani diriku sendiri dan nggak perlu dilayani olehmu."
Meskipun nada bicara Devin terdengar sarkastis, tidak terdapat maksud buruk di dalamnya.
Devin berkata, "Wanita itu benar-benar sangat sial, nggak disangka dia berani melakukan trik di depan kami. Aku yakin dia nggak akan bisa bekerja di tempat hiburan mana pun, siapa yang berani merekrutnya kalau tahu dia pernah menyinggung Kak Mike? Sepertinya dia hanya bisa kerja serabutan di pabrik kecil di masa depan."
Kaira berpikir di dalam hati jika konsekuensi menyinggung Mike memang sangat besar.
Dia harus lebih berhati-hati di masa depan!
Suasana di dalam ruangan pribadi menjadi lebih santai dan ceria.
Suasana di antara mereka berdua tetap tenang seperti biasanya, sampai Mike berinisiatif untuk berkata.
"Namamu Kaira Sigma?"
"Benar."
Kaira mengangguk dengan patuh.
"Sejujurnya itu adalah pertama kalinya aku ditraktir oleh seorang wanita."
"Hm?"
Kaira menundukkan kepalanya dan tidak bisa menahan diri untuk teringat dengan kejadian kemarin malam.
Seharusnya Mike sama sekali tidak mengetahui jika dia adalah wanita pada kemarin malam.
"Terima kasih atas makananmu kemarin malam."
"Hm?"
Terlihat jelas jika Kaira merasa cemas, tapi dia berusaha membuat dirinya tetap tenang.
Hanya saja, tangan Kaira yang memegang botol arak dengan erat telah mengkhianati dirinya.
Karena Mike telah melihat semua ini.
"Orang yang membawakan makanan untukku pada hari itu adalah kamu, 'kan? Jelas-jelas kita pernah bertemu, tapi malah kamu malah pura-pura nggak mengenalku, kamu benar-benar sangat pandai berakting."
Kaira menundukkan kepalanya tanpa mengatakan apa pun.
Dia tidak tahu bagaimana Mike menyadari hal ini, jelas-jelas dia selalu mengenakan masker dan tidak pernah melepaskannya pada saat itu.
Mike seolah-olah bisa merasakan kebingungan Kaira dan kembali berkata.
"Saat kamu datang ke vila sebelum ini, aku dengar dia panggil namamu."
Dia yang dimaksud pasti adalah Lydia.
Ternyata namanyalah yang mengkhianatinya.
Sedikit tidak sopan jika terus berpura-pura tidak tahu, jadi Kaira segera berkata, "Aku nggak bilang apa pun pada saat itu, selain itu aku juga harus bersikap profesional saat sedang bekerja dan nggak boleh hanya berusaha untuk mendekati pelanggan ...."
Mike tertawa.
Tidak disangka hal ini berhubungan dengan profesionalisme dalam pekerjaan?
Hanya saja setelah dipikir-pikir kembali, mereka memang tidak membicarakan kejadian di Klub Sarna. Kaira juga tidak berbohong, paling tidak dia hanya tidak memiliki mulut.
"Baiklah, aku salah paham," ujar Mike yang bersedia melepaskan Kaira.
Pada awalnya Kaira khawatir Mike akan merasa tidak senang jika hal ini terungkap karena terdapat insiden Agnes sebelum ini. Kaira benar-benar tidak memiliki apa pun jika kehilangan pekerjaannya.
Hanya saja Kaira menyadari jika Mike sepertinya tidak mempermasalahkan hal ini dan terlihat sedang berada dalam suasana hati yang baik, seolah-olah terdapat suatu hal yang membuatnya bahagia.
Apakah ada hal yang bisa membuatnya bahagia?
Seharusnya ada.
Kaira kembali bertanya.
"Bagaimana kamu bisa tahu kalau orang itu adalah aku?"
"Dengan intuisiku."
"..."
Intuisinya tajam sekali.
Kaira berpikir jika intuisi Mike begitu tajam, bagaimana mungkin Mike tidak tahu jika dia adalah wanita pada malam itu?
Ini adalah omong kosong!
Hanya saja Kaira tidak menanyakannya lagi. Tidak ada hal yang lebih penting daripada menuangkan arak yang sangat mahal untuk Mike dan mendapatkan banyak bonus.
...
Agnes dipecat dan kondisinya terlihat sangat mengenaskan sekarang.
Agnes berdiri di depan pintu masuk Klub Sarna dan merasa tidak terima saat melihat aula yang megah. Hal terpenting yang harus dia lakukan pada saat ini adalah mendapatkan uang, kalau tidak dia tidak akan bisa menjelaskan hal ini pada pacarnya.
Dia mengeluarkan ponselnya dan menelepon Lydia.
Begitu panggilan tersambung, Agnes langsung berkata sebelum Lydia sempat berbicara.
"Aku mau empat miliar masuk ke rekeningku sebelum besok. Kalau nggak, aku akan kasih tahu kebenarannya pada Tuan Mike. Aku adalah orang yang akan menepati janjiku."
"Apakah kamu gila! Bagaimana mungkin aku bisa mendapatkan empat miliar dengan mudah!"
"Aku nggak peduli, aku sudah menyinggung Tuan Mike dan berakhir seperti ini, sama sekali nggak masalah bagiku untuk kasih tahu kebenarannya padanya, Tapi kamu berbeda, kamu baru saja menjalani kehidupan yang mewah selama beberapa hari ini, bagaimana mungkin kamu bisa bertahan kalau jatuh ke dalam jurang?"
"Kamu ...!"
Lydia sangat marah sampai ingin mengumpat, tapi dia tetap menahan dirinya. Jika dia ingin menjalani kehidupannya dengan tenang, maka dia harus menenangkan Agnes, "Aku akan segera memberikannya padamu."
"Omong-omong, aku akan mengingatkanmu. Sebaiknya kamu jaga Tuan Mike dengan baik, kalau nggak dia pasti akan direbut oleh Kaira. Aku sama sekali nggak menyangka kalau wanita polos sepertinya akan begitu licik."
Agnes sengaja berkata seperti ini untuk memancing amarah Lydia, karena dia suka melihat teman yang saling menyerang.
Tidak disangka Lydia malah berkata seperti ini.
"Kamu iri pada orang lain karena mereka lebih hebat darimu, kamu cuma bisa pacaran dengan pacar brengsekmu."
"Lydia, percaya atau nggak aku akan kasih tahu kebenarannya pada Tuan Mike sekarang!"
"Tutup mulutmu kalau kamu mau dapat uang!"
Agnes sama sekali tidak menyangka jika Lydia akan bersikap lebih keras darinya.
Agnes memang membutuhkan uang. Meskipun Agnes sangat marah, dia tidak akan benar-benar memberitahu kebenarannya pada Mike. Karena ini adalah alat tawar menawar terakhirnya.
Pada akhirnya Agnes hanya bisa berkata seperti ini.
"Aku mau lihat kamu akan nangis sampai seperti apa setelah Tuan Mike direbut darimu!"
...
Kaira kembali mendapatkan uang tip sebesar empat juta dan bonus penjualan arak hari ini sebesar 20-an juta. Kaira merasa jika dia benar-benar akan bisa menjadi wanita kaya jika dia bisa mendapatkan uang sebanyak ini setiap harinya.
Tidak disangka penjualan arak akan begitu menguntungkan.
Supervisor tidak bisa menahan diri untuk menggoda Kaira saat memberikan bonus padanya.
"Aku lihat kamu sangat berbakat dalam menjual arak, bagaimana kalau kamu mendalami bidang ini di masa depan?"
Kaira bisa menaklukkan Mike yang sulit untuk ditaklukkan orang lain, selain itu Mike juga hanya ingin dilayani olehnya. Supervisor merasa jika Kaira bisa menggantikan posisi Agnes.
Kaira tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.
"Maaf, Kak Melly. Aku cuma datang untuk kerja paruh waktu, aku mungkin nggak akan bisa bekerja lagi setelah tahun ajaran baru dimulai."
"Kamu bahkan bisa dapat lebih dari 20 juta sehari, apakah kuliah bisa dapat lebih banyak uang?"
"Tapi aku mau menyelesaikan kuliahku."
"Oh ... sayang sekali."
Supervisor menghela napas dan pergi, dia tidak memaksa Kaira lagi.
Kaira berkemas dan hendak pergi, tapi dia tiba-tiba mendapat pesan dari Lydia.
Lydia: [Apakah kamu dapat uang dari Tuan Mike hari ini?]