Bab 9 Perasaan
Aku dan Gerry jalan berdampingan tanpa saling bicara.
Aku tidak tahu alasan Gerry mengajakku jalan-jalan ke bar, pasar malam, dan tepi danau.
Entah apakah Gerry hanya menganggapku sebagai pengganti Sheila, yang pasti adalah aku jadi lebih rileks setelah jalan-jalan.
Aku sangat berterima kasih kepada Gerry karena sudah membantu operasi ayahku. Selain itu, aku merasa perasaanku terhadap Gerry makin dalam.
Apa yang harus kulakukan? Gawat kalau aku terjerumus makin dalam.
Di tengah kekalutanku, tiba-tiba ada orang yang berlari dan tidak sengaja menabrakku.
Tubuhku jadi oleng ke depan.
Aku mendengar ada yang mengatakan, "Hati-hati!" Selanjutnya, seseorang memelukku.
Aku mengangkat wajahku. Mataku bertatapan langsung dengan mata Gerry, membuat jantungku berdebar kencang.
Gerry menatapku lekat-lekat, seolah-olah waktu terhenti lama. Jantungku berdebar sangat kencang.
Tiba-tiba, Gerry perlahan mendekatkan wajahnya.
Ketika bibirnya hampir bersentuhan dengan bibirku, ponselnya berbunyi.
Sheila y

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda