Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 89

Kalau tahu lebih awal, aku tidak akan melihatnya. Bikin kesal saja. Begitu aku hendak mengalihkan pandanganku, tiba-tiba melihat Reynard berbalik. Tatapannya menembus kaca jendela besar ke arah sini, dan menunjukkan kerutan di dahinya dengan jelas. Aku tidak menatapnya lama dan malah melihat ke arah Mario. Tepat saat itu, Mario sudah selesai memesan dan mengembalikan ponselku. Aku menunduk melihat makanan yang dipesannya. Ternyata semua yang dia pesan adalah makanan kesukaanku. Namun, Mario tidak begitu mengenalku, mana mungkin dia tahu apa yang kusukai? Atau mungkin selera kami sama? Aku mengangkat kepala dan ingin bertanya, tetapi bibirku hanya bergerak tanpa mengeluarkan kata-kata. Kalau aku terlalu banyak bertanya, malah akan menunjukkan kepedulian. Namun, aku tidak ingin Mario merasakan hal itu. Jadi, aku hanya bertanya, "Mau minum alkohol?" "Aku nggak minum," kata Mario menolak. "Selain itu, nanti siang aku masih ada urusan." Benar, dia masih harus melihat-lihat rumah. Kupikir Ma

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.