Bab 74
Obat merupakan benda baik.
Setelah disemprot obat, rasa tidak nyaman di dalam mulutku jelas berkurang banyak.
Saat makan siang dan minum air pun tidak lagi begitu menyakitkan.
Namun, aku masih takut makan makanan yang terlalu banyak bumbu karena pasti akan membuat sariawanku terasa sakit kembali.
"Kak, kita makan bubur saja. Lauknya bisa pakai telur dadar atau sayur rebus." Darcy sangat memperhatikanku.
Aku tahu dia adalah orang yang suka makan daging, jadi aku berkata, "Aku makan bubur, tapi kamu pesan saja makanan yang kamu suka."
Ketika Darcy ingin mengatakan sesuatu, Mario datang dan berkata, "Siang ini, aku boleh numpang makan makanan kalian?"
Dia yang merupakan pria tangguh, tetapi mengatakan ingin numpang makan. Sungguh tidak cocok dengan karakternya.
Namun, aku hendak menolaknya. Alasannya, aku masih merasa canggung perihal dia membantuku menyemprotkan obat sekalipun dia melakukannya dengan sangat santai.
Sebelum aku sempat berbicara, Darcy sudah mengangguk dan berkata, "Oke, P
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda