Bab 595
Aku memandang dua pria di tanah dan berucap, "Bukannya di sini juga sama?"
Hera terdiam sejenak, lalu membalas, "Iya, sih. Tapi, biar Mario yang memutuskan kamu boleh pulang atau nggak. Aku nggak bisa ambil keputusan dalam hal ini."
Aku ingin bertanya, bukankah dia adalah tunangannya?
Namun, kata-kata bernada cemburu ini hanya akan membuatku terkesan makin terpuruk.
"Kita tunggu di dalam saja, berdiri terus juga lelah," ajak Hera, sama sekali tidak terlihat canggung.
Aku memandang kedua pria di tanah. Hera segera menambahkan, "Mereka nggak akan bisa kabur."
Orang-orang itu dia tangkap dan ikat sendiri. Jika dia begitu yakin, aku juga tidak perlu khawatir.
Hera mengikutiku masuk ke vila. Dia memandang sekeliling, lalu berkata, "Dekorasi vila ini lumayan bagus. Apa ada wanita yang tinggal di sini?"
Ternyata dia juga merasakan hal yang sama sepertiku.
"Aku kurang tahu," sahutku dengan jujur.
Aku sudah memeriksa wilayah pribadi Harold dan juga melihat isi lemarinya, tetapi aku tidak meliha
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda