Bab 496
Mario hanya menatapku tanpa mengatakan apa-apa.
Jantungku terus berpacu liar. Aku merasa seperti penjahat yang sedang menunggu vonis.
Setelah beberapa saat, Mario akhirnya bergerak. Dia mengangkat tangannya dan menarikku menjauh. "Chloe, lepaskan aku."
Hatiku serasa diremas. Aku seperti dilempar ke jurang yang dalam.
Sakit hati dan malu menguasai diriku. Aku sudah menurunkan ego dan memohonnya untuk berbaikan, tetapi dia tetap menolakku.
Terlihat jelas bahwa dia sudah membulatkan tekadnya.
Jelas-jelas dia mencintaiku, tetapi dia tetap tidak mau bersamaku.
Pria keras kepala!
Amarah, frustrasi, dan rasa malu membuatku hancur. Tanpa pikir panjang, aku membuka mulut dan menggigit bahunya.
Aku menggigitnya dengan sekuat tenaga.
Dia mengerang pelan, tetapi tidak mendorongku pergi, hanya membiarkan aku menggigitnya.
Makin lama aku menggigitnya, amarahku makin berkobar. Mungkin saja pikirannya belum jernih. Aku ingin menggigitnya hingga dia tersadar dan menyesal.
Namun, hingga gigiku sakit dan
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda