Bab 476
Begitu duduk di pesawat, aku langsung memejamkan mata dan tidur. Aku tidak bicara dengan Harold sepanjang perjalanan.
Sepertinya dia juga merasakan suasana hatiku yang buruk, jadi dia tidak menggangguku.
Setelah pesawat mendarat, aku baru bicara padanya, "Kak Harold, aku mau menemui Mario, jadi aku langsung naik taksi saja."
"Orang tuaku datang," ucapnya.
Raut wajahku membeku. "Kamu memberi tahu mereka?"
"Ya." Harold mengaku, lalu menjelaskan, "Orang tuaku sangat mencemaskanmu. Waktu mendengar kamu pingsan, mereka terus menelepon setiap sepuluh menit sekali untuk menanyakan kabarmu, jadi ... "
Sebelum dia menyelesaikan kata-katanya, aku langsung menyela, "Aku mengerti. Aku akan tunjukkan ke Om dan Tante kalau aku baik-baik saja, jadi mereka bisa tenang."
Aku dan Harold berjalan menuju gerbang kedatangan. Dari jauh, aku bisa melihat Camilla dan Robbert sudah menunggu di sana. Mereka sedang memandang ke arahku.
"Chloe!" Camilla langsung melambaikan tangannya saat melihatku.
Aku balas mel
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda