Bab 475
Pria itu mendekat, lalu mengangguk sopan padaku. "Maaf, anakku sudah merepotkanmu."
"Haha nggak merepotkan, Haha lucu!" Gadis itu segera mengoreksi perkataan ayahnya.
Aku tersenyum, gemas dengan tingkahnya. "Kayla sangat menggemaskan, aku menyukainya."
"Haha juga suka Kakak," katanya. Pengucapan gadis ini belum terlalu jelas.
Aku mengusap kepalanya, lalu berucap pada ayahnya, "Kukira orang tuanya adalah orang asing."
Sorot mata pria itu menggelap selama dua detik. Meskipun reaksinya hanya sekejap, aku masih bisa merasakannya.
Aku sadar sudah bicara tidak sopan. Jadi, aku buru-buru berkata, "Maaf ... "
Pria itu hanya mengangguk pelan dan mengulurkan tangannya pada Kayla. "Ayo, kita sudah mau naik pesawat."
"Kakak, ayo ikut kami." Kayla menarik tanganku, enggan berpisah.
Saat aku hendak memberitahunya bahwa kami tidak naik pesawat yang sama, Harold datang dengan membawa boarding pass kami.
Dia melihat sepasang ayah dan anak di depannya. Kemudian, dia mengulurkan tangan ke ayah Kayla dan
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda