Bab 394
"Pak Reynard, waktunya sudah mepet!"
Pramugari di pesawat memberikan peringatan.
Aku tahu bahwa pesawat pribadi juga memiliki jadwal penerbangan yang harus dipatuhi. Kalau aku menelepon sekarang, itu akan membuang waktu.
"Lupakan saja," kataku sambil duduk.
"Satu menit," sahut Reynard.
Kata-katanya ditujukan kepada pramugari, lalu dia menyerahkan ponselnya padaku.
Aku agak terkejut karena dia membiarkanku menelepon.
Menurut logika, baik alasan pribadi maupun profesional, dia bisa saja menolak dengan mudah.
Aku menatapnya dengan bingung. Harus kuakui, sejak Reynard kembali setelah menghilang, dia tampak sedikit berbeda dari sebelumnya.
Di tengah kebingunganku, Reynard tidak memberikan penjelasan dan hanya memalingkan pandangannya ke luar jendela.
"Kita berangkat saja," kataku sambil menyerahkan ponselnya kepada pramugari.
Reynard menatapku dengan tatapan terkejut, sementara pramugari melihat ke arah Reynard untuk menunggu keputusannya. Bagaimanapun, Reynard adalah pemilik pesawat pribad
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda