Bab 35
Usai mendengar suara itu, aku membuang ponselku ke samping. "Selesai."
Setelah itu, aku melepaskan sepatu di kakiku dan mengenakan sandal. Begitu membuka pintu, tatapanku langsung tertuju pada Mario yang sedang mengisi air di halaman.
Beberapa ember putih disusun berbaris dan hampir terisi penuh air. Saat ember diangkat, dapat terlihat jelas otot di pundaknya meski tertutup pakaian.
Sepertinya ada kombinasi di antara otot dan tenaga.
"Kenapa kamu mengisi begitu banyak air? Apa akan ada pemadaman air?" tanya aku sambil mendekatinya.
Nenek memelototi sandal jepitku, lalu menjulingkan matanya sekilas.
Mario tidak menjawab. Sang nenek pun berkata, "Untuk mengantisipasi pemadaman air."
Setelah itu, nenek menepuk-nepuk bahu Mario. "Malam ini aku akan masak sup ikan segar untuk kalian berdua. Kalian pergi beli beberapa ekor ikan mas, mesti yang hidup. Sekalian beli sedikit daun ketumbar dan daun bawang."
Sepertinya tujuan utama nenek bukan untuk belanja. Jelas-jelas nenek ingin kami berdua pe
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda