Bab 304
"Kenapa nggak diangkat?" tanyaku dengan santai.
"Angkat," jawab Mario dengan wajah yang tenang, "Aku akan mengangkat telepon. Kamu juga jangan tidur lagi. Bangun, cuci muka, lalu sarapan."
Aku sangat terkejut. "Kamu sudah menyiapkan sarapan?"
Aku pikir dia tidur di sampingku sepanjang waktu, ternyata dia sudah menyiapkan sarapan. Karena melihat aku belum bangun, dia kembali ke tempat tidur untuk menemaniku dan belajar.
Memang, orang yang luar biasa selalu berusaha diam-diam di belakang.
"Ya, aku buat bubur ayam dengan telur setengah matang untuk memberikan sedikit elektrolit tambahan untukmu," kata Mario sambil mengelus kepalaku.
Perasaan dimanjakan seperti ini memang menyenangkan, seolah aku adalah orang yang paling penting di dunia ini.
Mario pergi menjawab telepon. Aku mengeluarkan tangan dari selimut, melihat cincin di atasnya, lalu mengambil ponsel dan memotret. Aku mengunggahnya ke Instagram dengan keterangan, "edisi terbatas."
Setelah itu, aku menggulir Instagram sekali lagi seb
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda