Bab 302
Ketika aku dibungkus seperti ketupat kembali ke tempat tidur, aku menyadari bahwa aku terlalu tidak murni.
Aku juga sekali lagi menyadari ketahanan seorang prajurit yang tidak bisa aku goyangkan.
Mario memandikan aku, dan itu hanya mandi biasa.
Meskipun aku sudah menguji kemampuannya, aku tetap tidak mau kalah dan menggodanya, "Mario, apa kamu nggak bisa?"
Kata-kata ini adalah pukulan fatal bagi seorang pria. Tidak ada pria yang bisa menahannya.
Namun, Mario adalah pria yang luar biasa. Dia menahanku dan membalas, "Jujur saja, jangan bikin onar lagi. Nggak mempan."
Dia melihat pikiranku dengan sangat jelas.
"Mario, kamu menyakiti hatiku." Aku pura-pura tampak kecewa dan marah, lalu menarik selimut untuk menutupi diri.
Dia menarik selimut dari wajahku dan mengusap wajahku, "Bukan karena aku nggak bisa atau kamu nggak menarik, tapi aku takut melukaimu. Jadi, aku akan menunggu sampai kamu pulih."
Wajahku kembali memerah. "Jadi, kalau aku tersentuh saja sudah terluka, kamu akan selamanya n
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda