Bab 288
Aku tadinya mengira akan diabaikan.
Ternyata, nama besar Robbert benar-benar berpengaruh, terutama bagi Stephen.
Aku menarik napas panjang sebelum melangkah masuk, dan pandanganku langsung tertuju pada seorang pria tua beruban yang sedang berdiri di ruang tengah, dan tampak sedang berlatih taichi atau mungkin ilmu pernapasan lainnya.
Apakah dia Stephen Asher?!
Aku sudah menyelidiki informasinya. Usianya belum mencapai 60 tahun, hampir sebaya dengan Robbert, dan dari foto yang aku lihat, Stephen tampak jauh lebih muda. Namun sekarang, dia terlihat jauh lebih tua, seolah-olah satu generasi lebih tua dari Robbert.
Meskipun aku pernah melihat data tentang Stephen, aku sempat bingung menghubungkan pria yang sedang berlatih ini dengan sosok Stephen yang kuketahui. Rasanya seperti aku bertemu orang yang salah.
"Nona, langsung saja, ada keperluan apa kamu mencariku?" kata Stephen sambil terus berlatih, gerakannya tetap bertenaga dan penuh semangat.
Kata-katanya menegaskan bahwa dialah Stephen
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda