Bab 247
Calvin maju selangkah ke depanku sehingga aku refleks mundur selangkah. Dia tersenyum dan berkata, "Jadilah pacarku."
Aku tertegun sejenak, tetapi segera tersenyum geli, "Pagi-pagi begini Pak Calvin sudah bercanda. Bapak pasti tahu kalau ... "
"Aku nggak bercanda," potong Calvin. "Ayahku cuma mau bertemu dengan keluarga."
Perkataannya seketika membuatku mematung. Dia jelas-jelas memanfaatkan kesempatan.
Ternyata inilah bencana yang membuat mataku kedutan tadi.
"Dik Chloe mungkin belum tahu, ayahku orangnya terlalu curiga. Dia nggak percaya sama orang lain, terutama yang bukan keluarga. Sudah banyak orang yang mau mendekati ayahku dengan maksud tertentu. Jadi, dia nggak mau buang-buang waktu. Kecuali keluarga sendiri, dia nggak bersedia bertemu siapa pun." Calvin menjelaskan dengan panjang lebar.
Namun, aku menduga ini hanya alasannya saja.
"Masih ada lagi, tapi ini soal aku. Aku sudah jatuh cinta pada Dik Chloe waktu kita pertama kali bertemu. Memang, aku dikenal sebagai buaya darat ya
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda