Bab 217
Darcy mengangguk dan membalas, "Ada, kok. Ada taman bermain serta lampu-lampu indah ini di pikiranku."
Usai berkata begitu, dia tertawa dan memelukku dengan erat. "Terus ada kamu juga, Kak."
Mulut gadis ini memang semanis madu.
Saat kami tiba di lokasi, Mario sedang memanjat ke atas untuk melakukan pemeriksaan. Dia memeriksa kerusakan sambil mencatatnya di buku.
"Ada dua set yang rusak, setiap set terdiri dari dua puluh dua lampu kecil dengan tiga belas warna," ucap Mario sambil memandang lampu-lampu yang rusak. Kemudian dia melihat ke arah derek yang sedang bekerja tidak jauh dari situ.
Terakhir, dia menatap Darcy dan berkata, "Minta Pak Harold untuk datang ke sini. Kita perlu menetapkan kerugian dan siapa yang bertanggung jawab atas hal ini."
Darcy mengangguk, lalu menelepon Harold dengan ponselnya. Harold pun segera datang. Dia terlihat terkejut saat melihatku.
Sepertinya dia tidak menyangka aku akan datang. Namun, binar terkejut di matanya segera hilang. Dia bertanya sambil terseny
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda