Bab 216
Pelukanku yang tiba-tiba ini membuat tubuh Mario kaku. Setelah beberapa saat, aku mendengarnya bertanya dengan lirih, "Lagi mengasihaniku?"
"Aku sedang bersedih untukmu!" koreksiku.
Mario tidak mengatakan apa-apa lagi. Dia juga tidak membalas pelukanku sehingga aku merasa sedikit canggung.
Ketika aku hendak melepaskan pelukanku, mataku tiba-tiba melihat Reynard berdiri tidak jauh di sana.
Dia juga datang hari ini?
Mengapa Darcy yang biasanya ceriwis itu tidak memberitahuku?
Tanganku yang hendak melepas Mario kembali memeluknya. Kali ini, Mario mencoba melepaskan tanganku. Namun, aku mempererat pelukanku sambil berkata, "Jangan bergerak."
Dia berhenti bergerak. Aku tetap memeluknya dan melanjutkan, "Apa kamu akan lembur hari ini?"
"Hm?" sahut Mario.
Aku berjinjit dan berbisik di telinganya, "Aku ingin makan masakanmu."
Suara jakun Mario bergulir terdengar di telingaku, begitu juga saat dia merespons singkat ucapanku, "Hmm."
Tubuhku bergetar dan mataku sontak beralih dari Reynard.
Saat a
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda