Bab 181
Aku pergi mencari Freya, kebetulan dia sedang di rumah.
"Waktu itu kamu meneleponku tengah malam, ada apa? Aku habis operasi dan capek banget, jadi nggak sempat balas. Kamu sakit, ya?" tanya Freya begitu melihatku, dan aku baru teringat soal telepon itu.
Aku melepaskan sepatu dan berjalan di atas karpet masuk ke dalam, "Kak, kalau aku benar-benar sakit, sekarang mungkin aku sudah jadi abu."
Freya mendekat dan memeluk bahuku, "Kenapa? Lagi kesal, ya?"
"Nggak, aku tahu kamu sibuk, jadi cuma urusan kecil," jawabku sambil menghindari topik tentang Mario yang sakit.
Tentu saja Freya tidak percaya. "Kalau kamu menelepon di tengah malam, pasti bukan urusan kecil."
"Soal Mario." Akhirnya aku mengaku juga, karena aku tidak mau Freya khawatir kalau aku ada masalah yang lebih serius.
Freya membagi jus semangka yang baru saja dia buat. "Cowok itu memang semakin hebat saja. Everly kecil, kalau kamu nggak serius sama dia, siap-siap saja menyesal seumur hidup."
Saat ini pikiranku masih kacau karena R
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda