Bab 161
Semenjak tidak lagi dipaksa oleh Robbert untuk ikut menulis karena bisnis Robbert, mana mungkin aku menulis sendiri?
Meskipun usiaku sudah tidak muda lagi, aku tetap seperti anak SD selalu memilih untuk bermalas-malasan selagi ada kesempatan.
"Nggak apa-apa. Tulis saja dengan lantang. Menulislah sesukamu," kata Robbert menyemangatiku sambil mengulurkan pena ke arahku.
Aku mana mungkin menolaknya lagi?
Pena yang dibeli sebelumnya ini sudah pernah kupegang, tetapi saat menerimanya kembali kali ini, rasanya jauh lebih berat.
Mungkin karena sudah terisi tinta atau mungkin karena ekspektasi yang terlihat di mata Robbert.
Dia berharap aku masih bisa menulis seperti dulu, berharap hatiku dan pikiranku masih dipenuhi oleh Reynard seperti sebelumnya, sehingga aku tetap menjadi gadis kecil keluarga Avalon.
Aku mulai menulis, tetapi tanganku yang gemetar membuat tulisanku tidak rapi meskipun aku sudah berusaha keras.
Aku tahu, tujuan Robbert memintaku menulis bukanlah untuk melihat bagaimana kual
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda