Bab 132
Apa dia terkesima melihatku?
Kukira hati pria ini selurus penampilan luarnya, tidak akan terpengaruh oleh kecantikan wanita.
Benar kata orang, semua pria sama saja.
Tahu bahwa aku berhasil menggoda Mario, aku sengaja menyibak rambut panjang bergelombangku. Aku melihat sorot Mario bertambah dalam dan ekspresinya juga terlihat dingin.
Aku tidak tahu mengapa suasana hatinya tiba-tiba berubah dan aku juga malas menebak. Aku langsung bertanya ke pokok masalah, "Apa Pak Mario sudah setuju?"
"Apa?" tanyanya sambil mengalihkan pandangan dari tubuhku.
Aku tertawa. Aku saja masih mengingat perkataanku saat mabuk, mengapa jadi dia yang lupa?
Aku tahu dia tidak benar-benar lupa. Dia hanya pura-pura.
"Jadilah pacarku, buat sementara." Aku mengulangi kata-kataku semalam.
Mario tidak langsung menjawab, melainkan memandang ke arah tertentu. Aku mengikuti pandangannya dan melihat bahwa bianglala telah mencapai puncak tertingginya hari ini.
Aku teringat perkataan Ian bahwa Reynard ingin melamarku. Apa d
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda