Pria yang mengambil perawanku
“ Di club malam tempat biasa kamu nongkrong!” bagus masih saja fokus menyetir bahkan bicara pun tanpa menghadap ke arah juwita.
Aku bergeming mencoba mengingat kembali wajah pria yang ada di sebelahku, sebuah bayangan samar samar melintas di kepalaku, sebuah bayangan seorang pria yang tidak sengaja menabrakku yang wajahnya mirip dengan bagus.
“ Kau pria yang pernah menabrakku hari itu!” ucapku dengan lantang
“Tapi waktu itu aku belum bekerja seperti sekarang ini” jelasku
“ aku tahu, saat itu kau masih bocah, dan bocah yang dengan gampang terbujuk dalam rayuan hingga kau bekerja seperti ini sekarang!” ejek bagus dengan seutas senyum.
Akupun menarik nafas dan membuangnya kasar ke udara, ku tatap jalanan yang sunyi dengan cahaya lampu yang saling menerangi dan hujan rintik rintik yang membasahi kaca mobil itu.
“ tidak, aku bukan terbujuk rayuan karena masih bocah, hanya saja,,!” akupun terdiam, pikiranku kembali kemasa masa sulit yang telah menerpa keluarga ku, Masa yang membuatku memilih menjadi wanita malam tanpa paksaan, bahkan kala itu aku yang masih perawan harus menjual keperawananku dengan pria kaya, dan pria yang beruntung itu adalah pria yang malam ini aku layani, tuan wilson pria yang mengambil keperawanan ku makanya sampai hari ini setiap dia kembali dari luar negeri selalu mencariku, dan berkat dia juga separuh hutang ibuku bisa terbayarkan.
“ Hanya saja apa?” tanya bagus
“ hanya saja saat itu aku sudah tidak tau harus berbuat apa makanya aku memilih menjadi wanita malam!” Jawabku “ dan aku baru tau ternyata kau juga suka berada di club malam itu!” seruku menyunggingkan bibirku ,” sudah berapa wanita yang kau beri tawaran sepertiku!” ucapku mencibirnya
Tidak ada jawaban dari bagus dia hanya diam tanpa ada berkata apapun, seketika hening tercipta di dalam mobil itu, aku pun memalingkan wajahku melihat ke arahnya, tidak ada tanda tanda bagus ingin menjawab ucapanku dia masih tetap diam dengan wajah datar tanpa ekspresi.
Aku pun memejamkan mata, mencoba untuk tertidur sebentar menjelang sampai ke tempat tujuan kami.
“ Club malam ini milikku” tutur bagus
Aku pun membuka mataku kembali, baru hitungan detik aku menutupnya dan kalimat bagus membuatku langsung di memelotot ke arahnya
“ apa maksudmu?” tanya ku dengan tidak percaya
“ Club itu punya ku, aku Cuma ingin mengatakannya bukan bermaksud pamer agar kau tidak menganggapku yang tidak tidak!” lagian aku Juga tidak tidur dengan sembarangan wanita dan denganmu itu lah pertama kalinya aku melakukannya!” jelas bagus
Aku menyunggingkan bibirku “ aku tidak percaya, mana ada laki laki kaya yang tidak tidur dengan wanita malam!”
“ tapi tidak berlaku untukku!” ketus bagus
“ berpikir lah positif denganku, jangan terus terusan memandangku remeh” pinta bagus
Aku pun terdiam, berpikir positif? Mana mungkin! Bagiku semua pria itu sama saja setiap melihat wanita cantik dan seksi pasti selalu ingin menidurinya apalagi kalau mereka kaya dan punya kekuasaan.
“ Aku butuh waktu untuk mempercayaimu!” dan itu juga tidak mudah karena aku sudah terlalu banyak melayani pria hidung belang, dan rata rata mereka semua kaya raya!” ucapku dengan tegas
Bagus tidak bergeming, hingga mobil itu berhenti di parkiran sebuah apartemen mewah,
“ turun llah!” titahnya kepadaku
“ dimana ini?” tanya ku sebelum turun dari mobil itu
“ apartemenku!” bagus pun keluar dari dalam mobilnya
Aku hanya diam melihat pria itu sudah berada di luar mobilnya, aku melihat tajam ke arahnya memperhatika setiap gerak gerik pria itu, aku melihat bagus melambaikan tangannya memintaku segera keluar dari dalam mobilnya.
“ Kenapa aku bisa terjebak dengannya?” Lirihku
Dengan malasnya aku membuka pintu mobil itu dan segera keluar dari dalam mobil berjalan mendekat ke arah bagus.
“ kenapa lama sekali melamunnya!” hardik pria di hadapanku itu
Aku tidak menjawab hanya memanyunkan bibirku
“ kita masuk sekarang!” bagus pun menggenggam tangan ku dengan lembut membawaku masuk ke dalam apartemen itu.
Deg
Jantungku tiba tiba berdetak tak beraturan, aku merasakan jantungku berpacu dengan cepat tidak seperti biasanya. Bagus yang menggenngam tanganku sesekali melihat ke arahku dengan senyum manisnya yang membuat ketampanan pria itu bertambah 100 persen.
Wajah yang menciptakan kesejukan bagi siapapun yang memandangnya pertama kalinya aku merasakan debaran yang begitu dahsyat dari dalam hatiku
“ Apa ini? Ucapku sembari memegang ke dadaku.
Aku terus memperhatikan pria yang berapa senti berada di depanku, ku perhatikan ke arah tanganku yang masih berada dalam genggamannya. Langkahku pun tak terhenti mengikuti langkahnya hingga kami tiba di depan sebuah kamar apartemen.
“ ayo masuk!” titahnya kepadaku
Akupun masuk ke dalam apartemen mewah itu, apartemen yang terlihat bersih dan rapi. Aku terdiam terkesima melihat ke dalam apartemen itu
“ Istirahat lah, itu kamarmu!” seru bagus dari arah belakangku
Aku menoleh sebentar ke arah bagus, dia menunjuk ke arah kamar yang tidak jauh dari aku berdiri
“ masuk saja, kalau mau baju ganti kamu pilih saja di dalam lemari itu!” ucapnya kembali
Aku pun mengangguk kemudian melangkah ke arah kamar yang di tunjuk oleh bagus.
Setelah berada di dalam kamar itu aku menuju ke Iemari yang menjadi satu satunya lemari yang berada di kamar itu. Perlahan ku buka pintu lemari itu pintu dengan warna putih dan berukuran besar. Betapa terkejutnya aku ketika melihat begitu banyak baju disana. Dari baju biasa sampai lingeri dengan berbagai macam model dan warna.
“ apa apaan ini, bukannya dia bilang tidak pernah tidur dengan wanita, kenapa disini begitu banyak baju wanita?” lirihku dengan kesal “ dasar pria hidung belang, memang tidak bisa di percaya tadi dia membuatku terbang melayang di udara dan sekarang di hempaskannya ke dasar bumi terdalam!” dasar pria brengsek!” umpat ku dalam hati.
Aku pun membuang nafas kasar “ semua laki laki itu sama saja!” aku pun mengambil salah satu baju dan langsung menuju ke kamar mandi untuk mandi terlebih dahulu.
Baru aku hendak masuk ke dalam kamar mandi, pintu kamar itu pun terbuka membuatku segera menoleh
“ kamu sudah makan?” tanya bagus dari depan pintu
“ Belum!” jawabku sekaligus menggelengkan kepala
“ Oke” pintu kamar itu pun kembali tertutup
“ hhmmm, apa apaan tadi!” batinku dengan mencibirkan bibir kemudian langsung masuk ke dalam kamar mandi.
Aku keluar dari kamar itu ketika merasakan perut yang sudah keroncongan, setelah 30 menit lamanya aku menghabiskan waktu membersihkan tubuh.
“ kenapa lama sekali!” ucap bagus yang melihat ku berjalan keluar dari kamar
Aku menatap ke pria itu “ memangnya kenapa ?” jawabku dengan jutek
“ Aku tungguin kamu untuk makan!” serunya kembali
“ kenapa tidak bilang” aku pun mendudukkan tubuh di atas sofa dan melihat makanan yang sudah tertata rapi di atas meja itu
“ tadi kan aku sudah katakan!”
“ Kapan?” tanya ku dengan dahi yang mengkerut
“ waktu kamu mau ke kamar mandi tadi!” jelasnya dengan membuka salah satu makanan
“ Kamu Cuma nanya aku sudah makan atau belum bukan bilang nungguin aku buat makan!” ucapku yang tidak mau kalah
“ sama saja!” ini makan lah!” bagus memberikan bungkusan makanan yang telah di bukanya kepadaku.
Deg
Aku terdiam, “ kenapa aku merasa ini seperti adegan romantis di film film ya” gumamku yang menatap ke arah wajah pria yang menyodorkan makanan itu kepada ku