Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Aku menginginkannya

“ suka” bagus berucap tepat di telingaku yang membuatku langsung merinding. Aku tidak menjawab hanya membalikkan tubuhku menghadap tepat ke arahnya, aku lingkarkan kedua tanganku di lehernya, bersenggayut manja, Aku pun mengangguk kepadanya dan menatap lekat ke bola mata hitam milik bagus yang menjadi favoriteku karena bola mata itu menyimpan keteduhan jika ku pandang lekat lekat. “ suka, aku heran kenapa kamu tau semua ukuranku?” tanyaku kepadanya. “ karena aku sudah lama memperhatikanmu jadi aku bisa dengan gampang memilih semua ukuran dan warna yang cocok untukmu!” jawabnya dengan penuh kelembutan. Akupun terkekeh mendengarnya “ ternyata selama ini aku memang punya banyak fans, menyaingi artis artis ibukota” tuturku. Bagus hanya diam dan menatapku, seperkian menit kami saling bertatapan hingga bagus melayangkan kecupan hangat di keningku yang membuatku spontanitas menutup mata, kecupan sederhana yang mempunyai arti dalam bagiku aku merasakan begitu tulusnya bagus menciumku bukan karena nafsu semata melainkan dengan kasih sayang dan cinta yang tulus. Aku merasakannya sangat sangat merasakan Setelah kecupan itu berakhir akupun kembali membuka mata. Dan melihat bagus telah tersenyum kepadaku akupun membalas senyuman itu dan langsung memeluk tubuh pria itu, aku merasakan degub irama jantung bagus seperti saling bertautan dengan irama jantungku. Pelukan, kecupan dan ciumam hangat selalu aku rasakan ketika bersamanya, perlakuan bagus yang manis membuatku begitu nyaman ketika bersamanya. “ Aku mau mandi dulu, gerah!” apa kamu ingin terus memelukku begini!” ucap bagus dengan menggoda juwita. Mendengar ucapan bagus membuat pipiku merah merona aku malu bukan main kepadanya, aku pun segera melepaskan pelukanku dan menggaruk kepalaku yang tidak gatal. “ Mandi lah!” titahku kepadanya sembari membalikkan badan membelakangi bagus dan mengambil paper bag itu kembali untuk sekedar melihat lihat baju yang ada di dalamnya. “ aku mandi dulu deh” bagus pun segera meninggalkanku Aku terus menatap dalam diam punggung pria itu, pria tampan dan rupawan yang berkelakuan manis hinggga tubuh bagus hilang berada di sebalik pintu kamar mandi. Aku pun kembali memeriksa semua paperbag itu, dan betapa terkejutnya aku masih melihat pemandangan lingeri dari dalam salah satu paper bag itu. Akupun menggelengkan sembari membentang lingeri berwarna kuning itu di hadapanku, warna dan bahkan model uang nyaris sama dengan yang sedang aku pakai saat ini Cuma berbeda di model rendanya saja “ saiko ni orang, sudah 1 koper dia membawakan ku lingeri dan ini, masih saja membelinya!” gerutu ku. Akupun memasukkan kembali lingeri itu ke dalam paper bag yang sedang ku pegang dan meletakkannya kembali di atas meja, menunggu bagus selesai mandi dan akan aku minta penjelasan dari pria itu. Dengan hati yang masih kesal akupun melangkah menuju ranjang dan bersandar di penyandar ranjang, sambil memainkan ponselku. Cukup lama bagus ada fi dalam kamar mandi hingga ku bosan menunggunya. “ lebih baik aku tidur saja, pria itu lama sekali” dongkol ku kemudian marubah posisiku. Baru aku hendak terbaring pintu kamar mandi itu terbuka, dengan aroma sabun yang menyeruak ke seluruh ruangan dan tampak bagus yang keluar daribkamar mandi itu dengan handuk yang terlilit di pinggang serta air yang sedikit masih membasahi 8 roti sobek yang miliknya. Bagus mengibas ngibaskan rambutnya sudah seperti model salah satu iklan sampo di tv tv, menambah pesonanya kala selesai mandi. Aku terperangah menatap ke arahnya, ingin sekali aku berhambur dan mendekati tubuh Pria yang berdiri tidak jauh dariku. Tubuhnya begitu menggoda mataku membuatku tidak berkedip menyaksikan pemandangan indah makhluk ciptaan tuhan yang sempurna itu. “ Kenapa belum tidur?” Pertanyaan itu membuatku tersadar dari lamunan, akupun menjadi salah tingkah di hadapannya. “ Belum mengantuk!” jawabku pura pura menolehkan mataku, sebenarnya aku masih ingin sekali menikmati pemandangan yang membuat hasratku mulai bergejolak. Aku menatap kembali ke arah pria itu menggunakan ekor mataku, dia membuka handuknya memperlihatkan ular kobranya yang masih tertidur itu kemudian menggunakan celana santai. Melihat ular kobra yangasih tertidur itu membuat jiwa wanitaku meronta ronta dan segera berdiri melangkah ke arah bagus yang masih di sibukkan dengan tahapan tahapan penyempurna penampilannya. Akupun langsung berdiri tepat di hadapan bagusyang membuat pria itu menatapku dengan wajah kebingungan. “ kenapa?” tanyanya dengan alis yang di angkatnya sebelah. “ Kau menggodaku!” jawabku singkat. Bagus terkekeh mendengar kalimat yang keluar dari dalam mulutku “ apa yang membuatku menggodamu!” bagus meletakkan tangannya di pundakku. Akupun menujuk dada sixpack miliknya dan memainkan jariku disana “ seluruh tubuh ini menggodaku?” jawabku dengan gaya menggodaku Bagus mendekatkan wajahnya ke arahku “ begitukah, apa kau ingin kita bermain malam ini?” tanyanya dengan berbisik lembut di telingaku yang membuatku seluruh tubuhku seperti terkena percikan listrik. Aku melihat ke bola mata menggoda milik bagus, kemudian langsung mengecup bibirnya, hal ini membuat bagus tersenyum dan membalas kecupanku. Bagus melumat habis bibirku menggigitnya dengan lembut, memasukkan lidahnya di sela sela bibirku menikmati setiap rasa dari dalam sana. Aku tidak ingin tinggal diam dan membalas ciumannya dengan lebih brutal lagi. Hingga kami merasa sama sama kehabisan oksigen baru lah ciuman itu terhenti, aku cepat cepat mengambil oksigen tanpa menunggu aba aba langsung memulai ciuman itu kembali. Ntah kenapa ciuman dari bibir bagus seperti candu untukku, aku melumat bibirnya dan menikmati setiap ciuman itu. Bibirnya yang terasa manis selalu membuatku menginginkannya. Untuk kali ini bagus tidak melakukan perlawanan dia hanya mengikuti ritme permainan bibirku dan menikmatinya. Bagus mendekap tubuhku erat, bahkan tidak ada jarak di antara kami, gunung kembarku terjepit erat di dada bidang miliknya. Ciuman itu berlangsung begitu lama hingga membuatku kembali di buat kehabisan oksigen. Bagus menatapku dengan senyuman yang terukir jelas di wajahnya, aku pun langsung tersipu malu dan memeluk pria itu, dengan nafas yang masih ngos ngosan baguspun langsung menggendongku ala bridal dan membawa ke atas ranjang, masih seperti biasa bagus memperlakukanku dengan penuh kelembutan. “ Tidur lah lagi, sudah menjelang pagi aku lelah hari ini kita lanjutkan besok saja!” ungkap bagus dengan wajah biasanya di sertai dengan senyuman yang terukir di bibirnya " Besok" akupun mengerutkan keningku, kata kata bagus membuatku kecewa, aku harus menelan pil pahit menahan hasratku yang sudah membara meminta hubungan ranjang yang panas seperti biasanya. " Tidak bisa kah kita lakukan malam ini, aku menginginkannya" ungkapku dengan bergelanjut manja di lengan bagus " Aku lelah, pasti performaku akan menurun" jawab bagus kembali. " Tidak papa" aku yang akan beraktivitas kamu cukup diam dan nikmati saja" ucapku dengan memohon kepada bagus.

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.