Bawaan bayi
“ selamat malam” sapa cindi dengan senyum merekah kelopak bunga mawar yang terlihat di setiap sudut bibirnya.
Cindi memberikan Cipika-cipiki di pipiku.
“ Selamat malam juga!” jawabku dengan bersikap seramah mungkin.
Cindi mendudukkan tubuhnya di sebelahku dan kedua pria bersama kami berada di seberangnya.
“ wow” ucap cindi terpukau ketika melihat begitu banyak makan yang tersedia di depannya.
“ apa kamu yakin akan menghabiskan semua makanan ini?” tanyaku ketika melihat cindi begitu bersemangat.
“ Tidak!” jawabnya singkat.
“ tidak!” aku tertegun dengan jawaban singkatnya sembari melempar pandanganku ke arah bagus.
Bagus hanya menjawab dengan mengangkat kedua bahunya.
“ untuk apa kami memesan begitu banyak makanan kalau tidak di makan?” tanya ku dengan rawut wajah tak percaya.
“ Aku hanya ingin melihat pemandangan makanan di atas meja saja!” jawabnya enteng.
“ bawaan bayi, biarkan saja!” sahut ray yang tak kalah santainya melihat aksi istrinya.
Aku menelan salivaku kasar, apa semua orang
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link