Bab 69
"Selina, aku akan mendukung semua yang kamu lakukan. Kamu yang memutuskan tentang anak itu. Aku nggak keberatan."
Setelah menghabiskan potongan iga terakhir, sayuran di mangkuk lainnya habis. Kenzo menyentuh perutnya yang terasa hangat.
"Kenzo, kamu baik sekali."
Selina bertingkah genit, melingkarkan tangannya di pinggang Kenzo sambil mencium pipinya.
"Selina, lebih baik aku atau Nathan?"
Eh? Selina bingung dengan Kenzo yang tiba-tiba menyebut Nathan. Tetapi dia masih menjawab, "Kalian berdua nggak sama. Sayang, nggak bisa dibandingkan sama sekali."
Mengenai kata-kata manis, Selina sangat menyukainya sejak mereka saling jatuh cinta.
Kenzo ingin terlihat serius, tetapi senyuman di sudut mulutnya tidak dapat disembunyikan. Dia mengambil ponsel di atas meja kopi dan menyerahkannya kepada Selina sambil berkata, "Lihat."
Mengapa Kenzo terus menerima pesan dari Nathan dan tidak memblokirnya? Tentu saja untuk mengajukan keluhan.
Selina juga tidak menyangka Nathan mempunyai imajinasi sebesar i
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link