Bab 12
Jane tidak bisa tidur nyenyak malam ini.
Saat Jane hendak pergi bekerja, dia melihat Kevin juga sedang duduk di ruang tamu.
Nyonya Besar Citra segera melambaikan tangan pada Jane saat melihatnya, "Jane, cepat sarapan. Biarkan pamanmu mengantarmu pergi bekerja."
Jane berkata dengan dingin, "Nggak perlu."
"Aku akan mengantarmu."
Nada bicara Kevin sama sekali tidak bisa dibantah.
Jane tidak tahu apa yang ingin dilakukan oleh Kevin, pada akhirnya dia tetap terdiam.
Saat baru memasuki mobil, Jane melihat nomor telepon Lily di layar mobil.
Kevin segera menjawab panggilannya.
"Kevin, tolong aku! Aku diculik!"
"Apa?!"
"Lily, kamu lagi di mana?"
Panggilan diputuskan pada saat ini.
Raut wajah Kevin langsung mendingin, "Cepat turun dari mobil!"
Jane sama sekali tidak terkejut dengan hal ini. Saat dia sedang berduaan dengan Kevin, Lily pasti akan selalu berada dalam masalah.
Dia diculik? Jane mengerutkan bibirnya dan hendak menuruni mobil, tapi dihentikan oleh Kevin, "Apakah kamu yang melakukan hal ini?"
Apakah dia adalah orang yang seperti itu di dalam hati Kevin?
Napas Jane tercekat, dia mengerahkan semua tenaganya untuk menjawab, "Kevin, aku bukan orang yang kurang kerjaan."
Jane langsung keluar dari mobil setelah mengatakan ini, kemudian mobil di belakangnya langsung melaju dengan cepat seperti anak panah.
Suasana hati Jane terasa sangat berat yang membuatnya tidak bisa bernapas saat melihat hal ini.
Jane berjalan ke pinggir jalan, lalu melambaikan tangannya untuk memanggil taksi. Dia ingin pergi ke Grup Harna untuk melakukan serah terima pekerjaan.
Jane langsung mencium aroma yang aneh setelah memasuki mobil, seluruh anggota tubuhnya terasa lemah dan tidak disadari sudah jatuh pingsan saat Jane baru merasa ada yang salah.
Saat sadar, Jane samar-samar mendengar suara percakapan, tapi Jane tidak mendengarnya dengan jelas.
"Aku sudah membantumu kali ini, kamu harus kasih imbalannya padaku."
"Nggak usah bicara omong kosong, selesaikan masalah ini lebih dulu."
Jane perlahan-lahan membuka matanya untuk beradaptasi dengan cahaya di depan matanya.
Lily melihat Jane sudah sadar dan memberi isyarat lewat mata pada pria itu.
Pria itu memahami maksud Lily, lalu menatap Jane, "Aku pasti akan dapat banyak uang dengan menculik kalian berdua. Aku nggak akan melepaskan kalian berdua, kalau Pak Kevin nggak kasih 20 miliar padaku."
Lily berkata, "Dino, bisakah kamu nggak buat masalah? Kita sudah cerai, kenapa kamu malah melibatkan Jane?"
Tubuh Jane menegang, dia menatap pria di depannya dengan tatapan bingung.
Dia diculik oleh mantan suami Lily?
Dino tersenyum jahat, "Cuma pria yang mengenal pria. Kevin adalah orang yang romantis, aku nggak percaya dia bisa mengabaikan keponakan yang dia besarkan sejak kecil. Lily, aku sudah bilang kalau aku nggak mau bercerai denganmu. Kamulah yang memaksaku bertindak seperti ini!"
Jane menyadari jika tubuhnya diikat dengan tali, sedangkan tasnya berjarak sangat jauh darinya.
Dia mendengar suara mesin dari luar gudang pada saat ini.
Pintu gudang ditabrak hingga terbuka oleh mobil.
Dino memegang tongkat di tangannya dan menatap orang yang datang dengan penuh minat.
Kevin turun dari mobil, pupilnya menyusut dan raut wajahnya langsung mendingin begitu melihat Jane.
"Dino, apa yang sebenarnya mau kamu lakukan? Kamu dan Lily sudah bercerai!"
"Pak Kevin, kami berdua memang sudah bercerai. Tapi bagaimana mungkin aku diam saja saat kamu ingin menikahinya? Jangan harap aku akan melepaskan mereka berdua kalau aku nggak puas dengan harga yang kamu berikan!"
"Pak Kevin, keponakanmu juga sangat cantik. Bagaimana kalau berikan dia padaku agar aku bisa bermain dengannya?"
Raut wajah Kevin terlihat sangat masam setelah mendengar ucapan Dino ini.
Jane menatap Kevin lekat-lekat, dengan sedikit harapan di dalam hatinya.
Hanya saja, Lily malah berusaha untuk berdiri dan berlari ke arah Dino pada saat ini.
"Dino, hubungan kita sudah berakhir, kenapa kamu masih terus menggangguku? Kamu bahkan sampai melibatkan orang lain! Jane, cepat pergi, aku akan melindungimu!"
Saat melihat hal ini, Dino segera mengangkat tongkatnya untuk memukul Lily.
Raut wajah Kevin langsung berubah, "Berhenti!"
Ekspresi Kevin terlihat sangat dingin seperti raja neraka pada saat ini, dia melindungi Lily di dalam pelukannya tanpa ragu-ragu dan berkata, "Berapa yang kamu butuhkan agar bisa melepaskan Lily!"
Dino berkata tanpa berpikir panjang, "100 miliar."
Wajah Lily terlihat pucat pada saat ini, dia berlutut dan berkata, "Kevin, bawa Jane keluar dari sini. Aku baik-baik saja, Dino nggak akan melukaiku."
Kevin terdiam selama beberapa saat, lalu berkata, "Nggak masalah!"
Setelah Kevin mentransfer uang pada Dino, Lily menghampiri Kevin sambil terhuyung-huyung dan bersandar di pelukannya.
"Pak Kevin benar-benar sangat murah hati, pantas saja istriku berusaha untuk bercerai denganku. Kamu harus kasih aku 200 miliar kalau mau menolong keponakanmu. Kalau nggak, dia akan jadi milikku hari ini!"
Dino berkata sambil ingin membuka ikat pinggangnya.
Jantung Jane berdetak dengan cepat, "Paman ...."
Kevin mengerutkan keningnya, hanya saja raut wajah Lily memucat dan jatuh pingsan pada saat ini.
"Lily, Lily. Apa yang terjadi padamu!"
Kevin menggendong Lily tanpa ragu-ragu dan berjalan keluar gudang. Dino berteriak pada saat ini.
"Hei, bagaimana dengan keponakanmu!"
Langkah kaki Kevin berhenti, tapi Lily lebih penting pada saat ini.
Dia tidak bisa menyelamatkan dua orang!
"Akan ada orang yang kasih uangnya padamu."
Saat melihat Kevin yang pergi tanpa ragu-ragu, raut wajah Jane langsung memucat dan tatapannya mengosong. Seolah-olah dia langsung menjadi tenang dalam sekejap.
Dino menoleh untuk menatap Jane sambil tersenyum jahat. Saat Dino hendak mendekatinya ....
Andy yang bersembunyi di kegelapan segera keluar dari tempat persembunyiannya dan memukul bagian belakang kepala Dino, "Awas saja kalau kamu berani menyentuh Jane."
...
Tiga hari kemudian, Jane membawa kopernya dan hendak menaiki pesawat. Dia sudah meletakkan surat pengunduran diri di meja Kevin, tapi Jane diberi tahu jika Kevin sudah tidak masuk selama tiga hari ini karena sedang merawat Lily.
Nyonya Besar Citra ingin menahan kepergian Jane, tapi ditolak olehnya.
Pada akhirnya, satu-satunya orang yang mengantar kepergiannya adalah Andy.
Andy berkata dengan mata yang memerah, "Jane, nggak ada yang perlu kamu sesali. Pria bajingan seperti Kevin nggak pantas disukai olehmu! Jalanilah kehidupanmu dengan baik di luar negeri!"
"Terima kasih, Andy."
Setelah berpisah dengan teman masa kecilnya, Jane langsung berjalan ke depan tanpa menoleh ke belakang lagi.
Jane pun berpikir, 'Kevin, sebaiknya kita jangan bertemu lagi di masa depan.'