Bab 56
Xena tidak ingin banyak berdebat.
Tanpa hasil nyata, apa pun yang dia ucapkan hanyalah sia-sia.
Memperkuat diri adalah bukti terbaik.
Xena diam-diam berbalik dan masuk mobil untuk pergi.
Begitu sampai di kantor pengacara, klien Xena sudah menunggunya.
"Kamu lagi nggak enak badan, ya? Kenapa wajahmu kelihatan pucat?" tanya klien Xena.
"Aku nggak apa-apa," balas Xena, mencoba menguatkan diri dengan tersenyum tipis dan kembali bicara, "Ayo, kita ke ruang tamu untuk berbincang."
"Umurmu berapa?" tanya klien itu secara tiba-tiba pada Xena.
Dia lanjut berkata, "Aku 35 tahun, pasti kamu lebih muda dari aku, ya?"
Xena mengangguk. "Benar," jawabnya singkat.
"Namaku Cissa Primadani, panggil Cissa saja."
Xena berkata, "Kamu lebih tua dariku, panggil Kak Cissa saja, ya."
Cissa pun mengangguk. "Oke."
Dia menepuk bahu Xena. "Kasus cerai aku kali ini, kelihatannya harus merepotkanmu."
Xena tersenyum seraya membalas, "Itu sudah tugasku."
"Aku sudah bertindak sesuai ucapanmu, tapi dia enggan tanda tang
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link