Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 7 Dia Ingin Mengundurkan Diri

Ketika mendengar perkataan itu, rekan-rekan kerja di luar pintu terdiam. Bu Chyntia adalah salah satu veteran perusahaan, mengikuti Pak Bernard sejak awal perusahaan berdiri dan berhasil menandatangani banyak kontrak besar. Kabarnya, dia juga pacar Pak Bernard dan bahkan sudah hampir menikah. Sementara itu, Susan hanyalah seorang lulusan baru yang bahkan tidak tahu cara menyusun dokumen resmi. Dengan alasan apa dia bisa setara dengan Bu Chyntia? Susan bahkan ingin merebut ruang kantornya? Sejumlah rekan diam-diam merasa hal itu tidak adil bagi Chyntia, dan mengira dia akan membela diri. Namun, siapa sangka, dia malah mulai membereskan barang-barangnya dengan patuh. Melihat Chyntia tidak melawan, Bernard makin marah. Dia menunjuk ke kubikel di luar dan berseru, "Kamu pindah ke sana!" Chyntia tetap tenang, membawa dokumennya ke luar. Bagaimanapun, dia sudah memutuskan untuk mengundurkan diri, jadi bekerja di mana saja tidak masalah baginya. Dalam hati, Susan merasa senang, meskipun di luar dia berpura-pura terkejut. Dia menarik lengan Bernard dengan lembut sambil berkata, "Pak Bernard, apa benar ruang kantor ini akan diberikan padaku?" "Ya." Bernard mengangguk, tetapi ekor matanya terus memperhatikan gerak-gerik Chyntia di luar. Susan tidak bisa menahan rasa senangnya, lalu menunjuk pada dekorasi abu-abu terang di dalam ruangan dan berkata, "Pak Bernard, aku nggak suka warna ini. Terlalu tua. Bisa diganti dengan warna pink?" "Bisa, 'kan sudah kuberikan padamu. Kamu boleh mengubahnya sesuka hati." Ruang kantor ini telah digunakan Chyntia selama tiga tahun. Mulai dari meja kerja hingga sofa, bahkan dekorasi kecil, semuanya dia pilih sendiri. Sekarang Susan ingin mengganti semuanya. Bernard yakin Chyntia tidak akan tahan lagi. Namun, anehnya, Chyntia tetap tidak menunjukkan reaksi apa pun, hanya menunduk sambil menulis dokumen. Bernard tertawa marah. Baiklah, baiklah, jika wanita itu ingin terus membuat masalah, maka lanjutkan saja! Awalnya, pria ini ingin mengganti momen lamaran yang gagal akhir pekan ini, tetapi sekarang sepertinya tidak perlu lagi! Menjelang siang, Chyntia akhirnya menyelesaikan dokumen yang menumpuk. Dia menekan lehernya yang pegal dan hendak berdiri untuk minum, tetapi seseorang menyodorkan secangkir teh susu. "Bu Chyntia, kami mendukungmu. Pak Bernard kali ini benar-benar keterlaluan!" "Jangan khawatir, kami pasti akan cari cara untuk menyingkirkan Susan." Chyntia tersenyum penuh terima kasih. "Terima kasih, tapi nggak perlu. Aku akan segera meninggalkan perusahaan ini." Begitu mendengar itu, semua orang terkejut. Kenapa? Perusahaan ini akan segera terdaftar di pasar saham. Pergi pada saat seperti ini sama saja dengan menyerahkan hasil kerja kerasnya untuk orang lain! Chyntia menggelengkan kepala dengan santai. Dia tidak benar-benar menyukai bisnis. Demi bisa berada di sisi Bernard, selama ini dia selalu memaksakan dirinya sendiri. Saat lulus, gurunya beberapa kali memintanya untuk melanjutkan studi, tetapi dia bersikeras menolak dan mengecewakan gurunya. Sekarang dia ingin menemukan dirinya kembali dan mengejar impiannya yang dulu. Melihat Chyntia begitu teguh, rekan-rekannya tidak bisa lagi membujuknya. Meskipun dia sudah sepenuhnya kecewa pada Bernard, Chyntia masih merasa berat meninggalkan rekan-rekan kerja yang telah bersamanya selama ini. "Malam ini aku traktir makan malam, anggap saja sebagai perpisahan." Chyntia memilih restoran paling mewah di Hayana sebagai lokasi makan malam, dengan masakan khas lokal tersaji di meja dan sederet botol sampanye. Begitu gelas-gelas diangkat, suasana langsung menjadi semarak, beberapa staf yang telah bersamanya sejak awal perusahaan berdiri mulai berkaca-kaca. "Bu Chyntia, kami benar-benar merasa ini nggak adil buatmu. Tiba-tiba saja Susan mengambil kesempatan seperti itu!" "Pak Bernard juga benar-benar buta. Susan itu hanya bisa bersikap manja dan mencari perhatian, nggak ada keunggulannya dibandingkan Bu Chyntia!" Chyntia mengangkat gelasnya sambil tersenyum lega. "Sudahlah, jangan membicarakan hal-hal yang merusak suasana. Aku juga akan segera mengundurkan diri. Mari kita bicara hal-hal yang menyenangkan." Begitu dia selesai bicara, pergelangan tangannya tiba-tiba ditangkap dari belakang. Terdengar suara pria yang dikenalnya, dengan nada marah. "Chyntia, kamu bilang kamu mau mengundurkan diri?"

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.