Bab 460
Di sisi lain, setelah Serina dan Aldi meninggalkan ruang perjamuan, mereka tidak langsung pulang ke vila, melainkan pergi ke restoran.
Sambil makan, Serina mengeluh, "Untungnya kita keluar lebih awal, kalau nggak, kita hanya bisa makan makanan penutup itu, mana kenyang."
Melihat saus di sudut mulutnya, Aldi mengulurkan tangan untuk menyekanya dan berkata sambil tersenyum, "Makan pelan-pelan, semua milikmu."
Serina mengerucutkan bibirnya, wajahnya tiba-tiba memerah dan gerakan makannya menjadi lebih lambat.
Keduanya duduk berhadapan, yang satu makan, yang lain memandang dengan penuh kasih sayang, suasananya harmonis dan hangat.
Usai makan, keduanya hendak berangkat ketika ponsel Aldi tiba-tiba berdering.
Ketika dia melihat itu adalah Ferry, kilatan keterkejutan muncul di matanya.
Begitu panggilan tersambung, suara Ferry terdengar.
"Aldi, kami menunggumu di tempat biasa."
Aldi melirik Serina dan berbisik, "Baiklah, aku antar Serina pulang dulu."
Setelah menutup panggilan telepon, Aldi me
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link