Bab 439
Malam tanpa mimpi.
Saat terbangun keesokan paginya dan melihat wajah tampan itu membesar di depan matanya, Serina tertegun sejenak sebelum teringat kejadian tadi malam.
Dia bergerak dan hendak keluar dari pelukan Aldi, tapi tak disangka begitu dia melepaskan tangan dari pinggang Aldi, Aldi membuka mata.
Mata mereka bertemu dan suasana menjadi sedikit canggung untuk sesaat.
Serina mengerucutkan bibirnya dan hendak berbicara ketika Aldi memejamkan mata dan menariknya ke dalam pelukan lagi.
"Tidur sebentar lagi."
Suaranya agak serak, tapi punya daya pikat yang tak bisa dijelaskan.
"Sekarang kamu sudah bangun, tolong lepaskan aku. Aku mau bangun dan mandi."
Setelah dua detik terdiam, Aldi membuka mata dan menatap Serina dengan mata jernih.
"Serina, aku masih ingat apa yang terjadi tadi malam. Kamu bilang kamu bukannya nggak mau aku lagi."
Serina mengernyit dan suaranya sedikit lebih dingin, "Itu karena kamu demam tadi malam. Aku nggak mau berdebat dengan orang sakit. Kamu nggak usah peduli
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link