Bab 134
"Bu, nggak perlu. Kamu secara terbuka memutuskan hubungan dengan Kakak pada konferensi pers hari itu. Kakak pasti masih marah sekarang. Aku akan menangani masalah ini sendiri."
Ketika menyinggung hal ini, Melisa tiba-tiba menjadi marah, "Terserah dia! Pokoknya, aku anggap dia bukan putriku mulai sekarang!"
Pukul sembilan malam, Serina dan Aldi kembali ke vila.
Dia melepas kalung itu dan menyerahkannya pada Aldi, "Terima kasih untuk malam ini."
Wajah Aldi tiba-tiba menjadi dingin, dia menatapnya tanpa ekspresi dan berkata, "Kamu sudah memakai kalung ini, sudah nggak bisa diberikan pada orang lain. Kamu simpan saja."
Serina berpikir itu benar juga, jadi dia berkata, "Berapa harganya, aku bayar tunai."
"Kamu harus perhitungan sejelas ini denganku?!"
Merasakan Aldi sedang marah, Serina mengerucutkan bibirnya dan berkata, "Pak Aldi, kalau kita nggak perhitungan dengan jelas, batasan di antara kita akan semakin kabur."
Karena keduanya ditakdirkan untuk segera berpisah, Serina tak ingin terje
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link