Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Terkejut

"Kenapa terkejut?" Terdengar teguran dokter. "Cepat bersihkan bayi itu!" Dua anak menangis terus-menerus di ruang gawat darurat, Murlani akhirnya bisa lega, dia melihat ke arah Syarifudin, dia melihat tangan Syarifudin yang berada di pinggang Ariyani, dan wajahnya malah memasang sebuah senyuman yang aneh. Sedangkan ekspresi Ariyani malah tidak tampak benci ataupun cemburu, tetapi bahkan tampak sedang tersenyum. Murlani mencibir di hatinya, 'Aku tidak percaya apakah dalam hatimu masih bisa merasa senang?'  Pintu ruang gawat darurat dibuka, dua perawat keluar dengan bayi-bayi yang telah dibungkus dalam pelukan mereka, Murlani melihat perawat menggendong anak itu dengan senyuman aneh di wajahnya, dia melihat ke arah Syarifudin dan meningkatkan suaranya, "Syarifudin, cepat datang untuk melihat anakmu!" Suara Murlani sangat keras, para wartawan dan staf medis yang ada di sekitar mendengar dengan jelas. Setelah Murlani melontarkan perkataan tersebut, wartawan yang sudah lama menunggu langsun

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.