Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 92

Shina ketakutan dan terus bersujud di tanah tanpa berani mengangkat kepala untuk melihat. Tiba-tiba angin kelam bertiup di langit dan nenek itu memekik pilu. Shina terus menekan kepalanya ke tanah. Dia sama sekali tidak berani mengangkat kepalanya untuk melihat. Tangan nenek itu menari-nari sehingga membuat penjuru halaman makin mencekam. Sementara itu, Yasa yang sedang duduk di bawah panggung sambil tersenyum lebar mendengarkan pidato Jenny di atas panggung, tiba-tiba merasakan terpaan angin dingin. "Eh? Dari mana datangnya angin ini! Dasar orang sembrono! Berani-beraninya menggunakan sihir padaku!" Yasa pun langsung bereaksi. Dia mengangkat tangannya dan meraih belakangnya. Energi spiritual hitam itu meronta-ronta di tangannya bagaikan makhluk hidup. Namun, orang lain tidak dapat melihat energi itu. "Yasa, ada apa?" Melihat perilaku aneh Yasa, Isha mau tak mau bertanya dengan rasa khawatir. Yasa menggelengkan kepala, "Tidak ada apa-apa!" Yasa langsung menghancurkan energi spiritual h

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.