Bab 91
Teresa dikirim ke bangsal dan Niko juga bergegas ke sana. Niko pergi untuk bernegosiasi dengan dokter dan Arvin menemani Teresa.
Cedera Teresa tidak serius, jadi masih sadar.
Setelah melihat Arvin yang sedang duduk di samping ranjang rumah sakit, wajahnya tidak lagi lembut tetapi penuh keseriusan, mengerutkan bibirnya dan berkata, "Suamiku, aku sakit kepala."
Kenapa Arvin marah lagi?
Teresa mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkannya! Jika tidak lewat tepat waktu, luka pisau itu berada tepat di sebelah jantungnya, yang hampir membunuhnya di kehidupan sebelumnya.
Arvin menatapnya dengan wajah dingin, sama sekali tidak tertipu oleh tatapan centilnya.
Tatapan yang sama itulah yang membuat Teresa merasa ketakutan di dalam hatinya lalu dengan lemah berteriak lagi, "Suamiku, aku haus!"
Arvin masih terlihat serius, tapi tetap menyerahkan air yang sudah lama dihangatkan padanya.
Melihat sikap pantang menyerah Arvin, Teresa merasa bersalah, "Tanganku juga sakit!"
Arvin meletakkan gelas di at
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link