Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 28

Teresa berpikir dalam hati, mampus! Teresa tidak menyangka nenek dan ibu akan menyelidiki Anto. Sebelumnya, Anto selalu memihak pada Mela dan melayaninya seolah-olah Mela adalah calon nyonya majikan Carmena. Jika berkonfrontasi dengan Anto pada saat ini, bukankah dia akan mati? Kita tidak boleh bertindak semena-mena. Jika tidak, butuh waktu yang lama untuk menebusnya. Teresa merinding. Dia berbalik badan dan ingin pergi, tetapi dicegat oleh Bobi. "Nyonya Muda Teresa nggak bisa jelaskan apa-apa kalau pergi sekarang." Ekspresi Teresa membeku ketika dia berhenti dan berbalik badan. Tangannya yang sedang memegang ponsel bahkan gemetar. Dia terus mendoakan agar Arvin cepat pulang. Sayangnya, Bobi yang berjalan di depan tidak membiarkan Teresa menunda waktu. Pada akhirnya, Teresa terpaksa harus masuk. Begitu melihat Teresa pulang, tatapan mata Nevi padanya sedingin es. Teresa langsung menelan ludah. "Kenapa Pak Anto bisa ada di sini?" Teresa menghampiri Nevi. Nada bicaranya yang sedih menyir

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.