Bab 49
Zane berbaring setelah mengatakannya.
Siena segera menjelaskan, "Nggak kotor, kok. Mi-nya baru saja dibuka dari kemasan, belum kedaluwarsa, telurnya juga dari kulkas."
"Diam, aku mau tidur."
Siena sedikit cemas saat mendengar pria itu ingin tidur. Urusan masuk ke lokasi proyek masih belum pasti.
Siena segera mendekati Zane dan berkata dnegan suara pelan, "Lalu, urusanku masuk ke lokasi proyek ... "
"Aku bilang diam!"
"Tapi bagaimana dengan urusanku masuk ke lokasi proyek ... "
"Coba katakan sekali lagi?" Tatapan Zane dingin dan penuh ancaman.
Siena menggenggam tangannya yang gemetaran di sisi badan, perasaan marah mulai mencul dalam hatinya.
Sudah susah payah Siena mendapat persetujuan pria itu agar bisa masuk lokasi proyek. Bagaimana bisa Zane melanggar janjinya begitu saja?
Kenapa Zane harus mempersulit hidupnya?
Siena hanya ingin membela ayahnya. Apanya yang menganggu pria itu?
"Zane Lucian!"
Didorong dengan rasa benci, Siena tak bisa menahan diri untuk menggeram marah pada pria itu

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link