Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 21

ketika Shania mendengar kata-kata yang dia ucapkan, sebenarnya hatinya sudah terasa nyeri. Sekarang, setelah Ivana meneriakkan namanya seperti itu, dia tidak lagi bisa menyembunyikan diri. Shania berjalan mendekat sambil terus mengepal telapak tangannya, tetapi pria itu dengan cepat menghindarinya. Shania menggertakan giginya, melihat ke arah Ivana, mengamatinya dari atas hingga ke bawah. Begitu melihat kaki Ivana, dia berkata dengan cuek. "Kami seharusnya bisa menari di pesta Tuan Gunawan. Kami sudah berlatih dengan baik. Tapi tiba-tiba pimpinan kami masuk dan bilang kalau pertunjukan kami dibatalkan." "Setelah bertanya, baru aku tahu kalau ternyata kamu sudah nggak bisa menari dan nggak mau lagi melihat orang lain menari. Kamu bilang kamu nggak mau melihat panggung, ya sudah, nggak usah dilihat. Dan harusnya kamu nggak perlu membuat acara sampai dibatalkan. Asal kamu tahu, karena ulahmu banyak orang kehilangan penghasilan. Ternyata kamu tetap egois seperti dulu!" "Cukup!" "Sudah cuku

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.