Bab 24
Baron berjalan menuju halaman, pikirannya dipenuhi bayangan kesenangan di ranjang malam itu.
Namun, begitu tiba di pintu gerbang, dia bertemu dengan seorang pemuda.
"Kalian … ngapain di sini?"
Yulius memandang sekelompok orang di hadapannya, melihat Yuni yang menangis dengan wajah penuh air mata dan sedang berjuang untuk melepaskan diri, membuat tatapan Yulius berubah dingin.
"Anak ingusan dari mana kamu ini? Kalau kamu tahu diri, cepat pergi, atau aku akan menendangmu sampai mati!" Baron menatap Yulius dengan tatapan penuh ancaman.
Tanpa berkata sepatah kata pun, Yulius mengulurkan tangan, dan langsung mencengkeram leher Baron, lalu mengangkatnya ke udara.
Wajah Baron memerah, tenggorokannya tercekik hingga dia tidak bisa berbicara. Dia berusaha keras dengan kedua tangan untuk melepaskan cengkeraman Yulius.
Namun, tangan Yulius seperti pencapit raksasa yang tak bisa dilepaskan. Baron pun tidak bisa melawan.
Wajah Baron yang tadinya merah berubah menjadi ungu, hampir tidak bisa bernapa
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link