Bab 23
Pintu ini sebenarnya sudah pernah dirusak sebelumnya, jadi tidak terlalu kokoh.
Begitu mereka mendobraknya, pintu itu langsung terbuka dengan mudah.
"Wah, makanan ini kelihatannya enak sekali. Apa mungkin sengaja dipersiapkan buat menyambut kita?" Baron masuk ke dalam rumah, matanya berbinar melihat beberapa piring besar makanan di atas meja.
"Kak Baron, pintu kamar ini terkunci. Sepertinya mereka bersembunyi di dalam." Salah satu anak buahnya berkata setelah mendekati pintu kamar.
"Chandra, coba ke sana dan suruh mereka buka pintunya. Kalau nggak, kita akan mendobraknya." Baron mendorong Chandra dengan keras.
Chandra berjalan ke depan pintu dan berkata dengan suara lantang, "Yuni, aku tahu kamu ada di dalam, jangan sembunyi lagi. Kak Baron sudah datang dengan orang-orangnya. Mereka cuma butuh uangnya dan nggak akan menyakitimu. Serahkan saja uangnya."
Setelah itu, Chandra mengetuk pintu dengan keras.
Tak ada jawaban dari dalam.
"Kalau kamu nggak segera buka pintu, sebentar lagi Kak Ba
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link