Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 13

Setengah jam kemudian, sebuah mobil Mercedes-Benz hitam berhenti dengan stabil di rumah keluarga Carson. "Pak Jason ... Itu mobil Pak Jason!" "Ya ampun, ternyata Pak Jason juga datang!" Ruang pesta langsung menjadi gempar dan para putri bangsawan itu satu per satu menatap Jason yang turun dari mobil dengan terpesona. "Semuanya minggir, Pak Jason datang untuk mencari Nona Carson." Nona Carson? Begitu mendengar ini, ekspresi para putri bangsawan yang tadinya masih mengejek kemampuan piano Jenny langsung berubah. "Jenny, ternyata Pak Jason datang mencarimu! Bikin iri saja!" "Ya, Jenny, Pak Jason nggak pernah menghadiri pesta apa pun, tapi hari ini dia datang demi kamu!" "Ya ampun, Jenny, kamu pasti sangat istimewa bagi Pak Jason!" Jenny juga merasa senang saat mendengar kata-kata pujian ini, tetapi dia juga merasa khawatir. Meski hubungan antara keluarga Carson dan keluarga Bradley baik, tetapi Jenny dan Jason tidak terlalu akrab. Sepertinya mereka sudah setahun tidak bertemu. Apa Jason benar-benar datang mencarinya? Jenny menunduk dan berkata dengan malu-malu, "Jangan bilang gitu, gimana kalau Pak Jason bukan datang untuk mencariku?" "Jenny, siapa lagi yang Pak Jason cari selain kamu? Yang jelas dia nggak mungkin datang demi Selena yang baru saja kembali dari desa, 'kan!" "Ya, benar! Selena baru saja kembali dari desa! Jangankan kenal, Pak Jason mungkin belum pernah melihatnya sekali pun! Jadi mana mungkin Pak Jason datang untuk mencarinya!" "Ya, Jenny! Pak Jason pasti datang untuk mencarimu!" Setelah mendengar kata-kata ini, kepercayaan Jenny langsung bangkit. Mereka benar, Selena, si cewek kampungan itu baru saja kembali ke Norton, jadi mana mungkin dia pernah bertemu dengan Jason? Jason pasti datang untuk mencarinya! Begitu pikiran ini muncul, Jenny langsung merasa sangat senang. Dia langsung mendekat dan berkata dengan manja kepada Jason, "Pak Jason, ada yang bisa aku bantu?" "Siapa bilang aku datang untuk mencarimu?" Melihat penampilan Jenny yang terlalu dibuat-buat, mata persik sipit milik Jason memancarkan kebencian. Suaranya yang dalam dan magnetis dipenuhi dengan kejengkelan. "Aku datang untuk mencari putri keenam keluarga Carson." Semua orang tahu kalau Selena sudah kembali, jadi urutan Jenny di keluarga Carson menjadi yang ketujuh. Jenny cemburu dan menggertakkan giginya dengan keras. Kenapa Jason juga mencari Selena, si j*lang itu, sih! Meski Jenny sangat membenci Selena, tetapi dia masih tetap tersenyum. "Kakak pergi karena ada urusan ... Bagaimana kalau aku saja yang menjamu Pak Jason?" Selama bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk mendekati Jason, kehilangan sedikit harga diri bukanlah masalah, 'kan? "Nggak perlu, aku akan datang lagi untuk mengunjungi om dan tante." Wajah tampan Jason terlihat sangat dingin. Selena sudah pergi, jadi dia juga tidak perlu membuang-buang waktu lagi. "Pak Jason ... " Jason segera pergi tanpa ragu dan tidak menghormati Jenny sama sekali. "Ya ampun, ternyata Pak Jason datang untuk mencari Selena! Ini benar-benar luar biasa!" "Ya, tapi ada beberapa orang yang mencari-cari masalah sendiri! Benar-benar memalukan!" Saat mendengar kata-kata ejekan ini, Jenny merasa wajahnya terbakar dan makin membenci Selena. Apa hebatnya cewek kampungan seperti Selena yang kembali dari desa itu? Bahkan Pak Jason juga datang mencarinya! "Berhenti." Saat mobil bergerak dengan cepat, suara rendah dan magnetik seorang pria tiba-tiba terdengar. "Baik, Pak Jason!" Meski bingung, Ruben segera menginjak rem dan menghentikan mobil. Dia mengikuti pandangan Jason dan melihat Selena sedang memperbaiki motor di depan. Dia segera menyadari kenapa Pak Jason tiba-tiba menyuruhnya untuk berhenti. Selena sudah berganti pakaian dan mengenakan jaket hitam. Wajahnya yang putih dan cantik agak menunduk, terlihat keren dan menawan. Hanya saja saat ini wajahnya dan ujung hidungnya kotor sehingga dia terlihat seperti kucing kecil. Jason tersenyum. Kebekuan di matanya hilang sepenuhnya dan digantikan oleh senyuman. Dia memang tidak salah lihat. Itu benar-benar gadis itu ... Selena tidak menyadari keanehan di sekitarnya dan masih fokus memperbaiki motor. Motornya rusak di tengah jalan dan ini adalah daerah terpencil, jadi dia harus memperbaiki motornya sendiri, lalu pergi ke laboratorium secepat mungkin. Tiba-tiba muncul selembar saputangan bersih di depan matanya. Mata rubah Selena yang cantik menatap ke atas dengan waspada. Merasakan aura dingin yang dipancarkan gadis ini, wajah tampan dan menawan Jason memperlihatkan senyum santai. "Sudah lupa sama Kakak?" Wajah pria ini sangat sulit untuk dilupakan. Kewaspadaan Selena menurun. Dia menerima saputangan dari tangan Jason dan menjawab, "Ingat." "Kenapa kalau ingat nggak memanggil Kakak, hm?" Suara serak pria yang rendah dan magnetis itu terdengar santai tetapi menggoda. Melihat penampilannya yang seperti rubah jantan, Selena menggigit bibirnya, lalu mata rubahnya yang indah memancarkan sedikit pikiran nakal. Dia membuka mulutnya dan memanggil, "Paman." Ruben yang berdiri di sampingnya hampir tertawa terbahak-bahak. Gadis ini benar-benar pandai menyakiti orang! Meski usia Pak Jason sedikit lebih tua darinya, Pak Jason tidak sampai harus dipanggil paman, 'kan! Melihat kalau gadis ini melakukannya dengan sengaja, Jason tertawa dengan tidak berdaya, kemudian menggertakkan giginya, mata dingin dan ekspresi yang penuh pengendalian memancarkan aura yang menawan. "Belum pernah ada yang memanggilku paman." "Sekarang ada." Selena menjawab dengan percaya diri seolah tidak ada yang terjadi, lalu kembali fokus membersihkan wajahnya dengan menggunakan saputangan. Namun, karena tidak ada cermin, dia tidak tahu di mana noda di wajahnya, jadi dia hanya mengusap sembarangan dan tidak berniat memikirkannya lagi. "Tunggu sebentar." Selena mengangkat wajah putihnya yang cantik dan menatap Jason dengan bingung seolah bertanya ada apa. "Sekarang sudah bersih." Jason menghapus kotoran di ujung hidung Selena dengan lembut dan matanya yang sipit menatapnya dengan lembut. "Mau pergi ke mana? Aku akan mengantarmu." Selena hanya merasa agak panas di tempat yang disentuh pria ini. Bulu matanya yang panjang dan rapat bergetar dengan lembut. "Pergi ke Institut Penelitian Norton." "Institut Penelitian?" Ruben langsung terkejut saat mendengar ini dan berkata, "Apa yang akan Anda lakukan di Institut Penelitian? Selain itu, orang luar nggak diizinkan masuk ke dalam Institut Penelitian ... " Sebelum Ruben menyelesaikan kata-katanya, Jason menghentikannya dengan tatapannya. Kemudian dia berkata dengan lembut kepada Selena, "Naiklah, aku akan mengantarmu." "Terima kasih." Selena mengucapkan terima kasih dan naik ke mobil tanpa ragu. Dia sudah terlalu lama terlambat di jalan, pasti para orang tua di Institut Penelitian itu pasti sudah gila karena khawatir. Dia harus segera sampai ke sana secepat mungkin. Melihat gadis ini begitu patuh, senyuman yang menggoda menghiasi wajah Jason dan dia menggodanya, "Kamu naik ke mobil Paman begitu saja? Apa kamu nggak takut Paman menjualmu?"

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.