Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 12

Bagi Jenny, mendengar kata-kata ini rasanya lebih menyakitkan daripada membunuhnya. Dia selalu membanggakan kemampuannya dalam bermain piano, tetapi sekarang dia malah dipermalukan seperti ini, jadi mana mungkin dia bisa menerimanya? Ini semua gara-gara Selena, si j*lang itu! Mata merah menyala Jenny menatap Selena dengan penuh kebencian. Dia merendahkan suaranya dan berteriak, "Selena, kamu sengaja, 'kan! Kamu sengaja mempermalukanku di depan umum!" Selena memaksanya naik ke atas panggung di hadapan orang sebanyak ini, lalu membuatnya malu! "Kamu juga ingin membuatku jadi bahan tertawaan di depan umum, 'kan?" Selena mengedipkan matanya dengan santai. "Aku cuma membalas perlakuanmu dengan cara yang sama." Selama beberapa hari sejak dia kembali, Jenny terus-menerus melakukan trik kecil dengan terang-terangan maupun secara diam-diam. Selena bukan tidak punya amarah, dia hanya malas untuk mempermasalahkannya. Namun, kalau Jenny terus membuat masalah, dia juga tidak akan tinggal diam. "Kamu ... " Jenny menggertakkan giginya dengan marah dan matanya memerah. "Selena, jangan sombong dulu! Kamu mungkin menang kali ini, tapi tunggu pembalasanku! Suatu hari nanti, aku pasti akan mengalahkanmu!" Tatapan Selena tertuju pada mata merah Jenny dan dia berkata dengan serius, "Kamu nggak akan bisa mengalahkanku. Bakatmu terlalu payah dan kamu nggak punya kemauan keras. Kamu nggak mau berlatih dengan sungguh-sungguh, jadi kemampuan bermain pianomu hanya sampai di sini saja." Si j*lang ini benar-benar menghinanya! Semua guru yang mengajarinya piano selalu memuji bakatnya dalam musik, tetapi sekarang Selena bilang kalau dia tidak punya bakat? Jenny sangat marah sampai tubuhnya gemetar dan kebencian di matanya hampir meluap. Dia mengangkat tangannya dan hendak menampar wajah Selena. Namun, Selena menghindar dengan cepat, lalu menangkap pergelangan tangan Jenny dengan mudah. Mata rubahnya yang indah berkilau menatap dengan dingin dan dia sedikit menekan pergelangan tangan Jenny hingga wajahnya meringis kesakitan. "Aduh ... sakit banget! Cepat lepaskan aku!" Selena menatapnya dengan dingin. Dia mengangkat kerah baju Jenny dan menepuk-nepuk wajahnya. Meski tidak sakit, tetapi itu membuat Jenny merasa sangat terhina. "Aku ini orang yang nggak sabaran. Kalau kamu membuatku kesal lagi, lain kali aku nggak akan membiarkanmu begitu saja." Tatapan Jenny menjadi makin penuh kebencian, tetapi saat melihat Ester berjalan mendekat dengan ekspresi khawatir, dia segera menangis dengan sedih. "Kakak, aku tahu Kakak nggak menyukaiku, tapi Kakak juga nggak boleh mengganti partitur musiknya dan sengaja mempermalukanku di depan umum!" "Apa yang terjadi?" Ester mendengar keluhan Jenny begitu dia datang dan segera menenangkannya, "Jenny, kamu pasti salah paham. Lena nggak mungkin melakukan hal seperti itu!" Melihat Ester tanpa ragu memilih untuk memercayai Selena, kebencian di hati Jenny menjadi makin dalam. Mereka selalu bilang kalau mereka menganggapnya sebagai putri mereka sendiri, tetapi sekarang mereka benar-benar berpihak pada Selena, si j*lang itu! Jenny menyadari kalau dia terus memfitnah Selena, dia juga tidak akan mendapatkan keuntungan apa pun. Oleh karena itu, dia segera mengubah strateginya dan mulai menangis dengan sangat menyedihkan yang membuat siapa pun yang melihatnya merasa iba. "Maaf Tante, aku terlalu sedih makanya jadi salah paham ke kakak. Ini semua salahku, aku telah mempermalukan kalian!" Bagaimanapun juga, Jenny adalah anak yang telah dibesarkan oleh mereka selama bertahun-tahun. Melihatnya menangis seperti ini membuat Ester merasa kasihan. "Jenny, jangan menangis lagi. Tante tahu kemampuan dan keahlianmu. Kamu cuma belum menampilkan yang terbaik hari ini!" Jenny langsung bersandar ke dalam pelukan Ester dan menangis dengan makin menyedihkan. "Tapi Tante, mereka pasti akan menertawakanku di belakang." "Jangan khawatir, Tante akan menyuruh ommu menanganinya. Nggak akan ada yang berani mengolok-olokmu di belakangmu!" Setelah mendapatkan janji Ester, ada kebanggaan terpancar dari mata Jenny. "Tante benar-benar sangat baik padaku!" Anak yang menangis akan mendapatkan perhatian lebih. Dia sudah tahu prinsip ini sejak lama. Selama dia terus melekat pada Ester dan lainnya, dia pasti bisa mengusir Selena dari hati mereka! Dialah putri keenam keluarga Carson, sedangkan Selena itu siapa! Sementara itu, Anita terus mencari Selena. Matanya hampir tidak pernah lepas dari gadis itu. Begitu melihat sosoknya, Anita langsung menutup mulutnya dan tersenyum diam-diam. Wah, putri bungsu keluarga Carson benar-benar cantik! Dia sangat cocok dengan cucunya! Bayi yang akan lahir nanti pasti akan sangat cantik juga! Makin lama melihat Selena, Anita merasa makin puas. Namun, dia merasa kalau putri bungsu keluarga Carson ini terlihat agak akrab. Setelah dipikirkan dengan saksama, bukannya itu adalah gadis yang menyelamatkannya di hari itu? Hanya saja hari ini gadis itu berdandan sehingga dia tidak bisa langsung mengenalinya! Begitu menyadari ini, Anita menjadi sangat senang sampai tidak bisa berhenti tersenyum. Siapa sangka harapannya benar-benar menjadi kenyataan! Gadis ini akan benar-benar menjadi cucu menantunya! Dia segera mengeluarkan ponselnya dan menelepon Jason. Teleponnya segera diangkat. Suara rendah dan magnetik dari seorang pria terdengar. "Nenek." "Jason, kamu harus segera datang ke pesta keluarga Carson sekarang juga!" kata Anita dengan tergesa-gesa. "Nenek, aku sangat sibuk di sini, nggak ada waktu ... " "Nenek nggak peduli! Jason, kamu harus datang ke pesta hari ini, kalau nggak ... " Anita benar-benar tidak tahu harus mengancamnya dengan apa, jadi dia hanya bisa berkata, "Kalau nggak, mulai hari ini Nenek akan mogok makan! Nenek ... Nenek akan mati kelaparan biar kamu nggak punya nenek lagi!" Jason terdiam. "Nenek serius! Kamu harus datang hari ini! Kalau nggak, Nenek nggak akan mengakuimu lagi sebagai cucuku!" Anita marah besar. "Kalau kamu masih nggak mau datang, berarti kamu sengaja membuat Nenek marah. Nanti kalau penyakit jantung Nenek kambuh lagi, itu akan merepotkan!" Anita menggunakan semua taktik yang dia miliki dan suara rendah Jason yang tidak berdaya terdengar. "Ya, Nek, aku akan ke sana." Setelah mendengar ini, Anita langsung senang. "Oke! Cepat ke sini, Jason!" Setelah menutup telepon, Jason memerintahkan dengan suara dingin, "Siapkan mobil, kita pergi ke rumah keluarga Carson." Ruben tercengang dan berkata, "Pak Jason, apa Anda benar-benar akan pergi ke rumah keluarga Carson?" "Ya." Jason mengangguk pelan. Matanya yang dalam dan tajam seperti bunga persik dipenuhi dengan hawa dingin. Ini adalah kesempatan yang tepat untuk menjelaskannya kepada putri keluarga Carson dan segera membatalkan pernikahan ... "Bos, gawat! Ada masalah dengan cip itu!" Selena keluar dari ruang pesta dan menerima panggilan telepon. Keningnya langsung berkerut tajam. "Apa yang terjadi?" "Bos, aku juga nggak tahu. Para orang tua di Institut Penelitian sedang melakukan penelitian, tapi cip itu tiba-tiba rusak dan nggak bisa diperbaiki sama sekali ... " "Para orang tua di Institut Penelitian itu sangat gelisah, jadi mereka mencari Bos!" Eden menghela napas berat dari balik telepon. "Bos, sebaiknya Bos datang ke sini! Kami sangat membutuhkanmu!" Selena mengangguk setuju tanpa ragu. "Oke, aku akan segera ke sana." Cip ini sangat penting, jadi tidak boleh sampai rusak.

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.