Bab 77
Leira berdiri di hadapan meja persembahan, memfokuskan pandangannya pada batu nisan yang berjarak beberapa langkah darinya.
Dengan anggun, ia mengangkat tangannya dan selembar kertas jimat tampak muncul di antara jemarinya. Kemudian, ia berucap lirih.
Seketika kertas jimat padam, sedangkan lilin di atas meja persembahan menyala dengan cepat.
Seiring dengan nyala lilin, angin yang sebelumnya berhembus lembut seakan berada di bawah kendali suatu kekuatan misterius.
Dedaunan tak lagi bergoyang, sementara kicauan serangga dan burung semakin meredup.
Mereka yang berdiri mengamati sekelilingnya, merasakan sesuatu tekanan yang mendesak.
Menyebabkan detak jantung berdebar kencang, serta menghambat pernapasan.
"Kak, kamu kenapa?" tanya Momo dengan nada khawatir, mengamati perubahan warna bola mata Yelena.
Yelena menggelengkan kepala, tatapannya tertuju tajam pada batu nisan. "Aku baik-baik aja," ujarnya.
Di saat yang bersamaan, Leira berdiri tegak di hadapan meja persembahan dengan sikap tenang
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link