Bab 158
Lestari tersenyum tipis. "Ya, kalau Nadira berhasil diusir, apa susahnya menghadapi kamu?" pikirnya dalam hati.
Di dalam mobil, suasana terasa sunyi seperti hutan tanpa angin.
Begitu masuk mobil, Nadira langsung duduk sejauh mungkin dari Beni, seolah ada lautan luas yang memisahkan mereka. Makin lama, alis Beni makin berkerut dalam, membawa hawa dingin yang membuat suasana kian tegang.
Di kursi depan, Sada mengemudi dengan hati-hati. Tiba-tiba, ponselnya berbunyi dengan notifikasi singkat. Dia melirik sekilas, lalu menghela napas kecil. Pesan dari Beni:"Matikan pemanas."
Sada diam sejenak, lalu mencuri pandang melalui kaca spion. Matanya menangkap jarak di antara pasangan itu, sama seperti tempat tidur besar yang dipisahkan oleh samudra.
"Betapa kejam, tapi juga luar biasa licik," pikirnya.
Dengan patuh, dia mematikan pemanas mobil.
Udara di dalam Bentley mulai mendingin dengan cepat, seolah cuaca akhir November itu merambat masuk tanpa ampun. Nadira, yang hanya mengenakan sweater keci
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link