Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Serendah itu aku di matamu mas

Aku berusaha melepaskan diri dari pelukan orang itu. Tapi tenaganya kalah kuat denganku. Aku tak kuasa melawan. Remang-remang kulihat bang Sapri sudah tergeletak di lantai. Itu artinya, orang ini memang sudah merencanakan berbuat jahat padaku. Sekuat tenaga aku mencoba untuk memberontak. Sekuat itu pula dekapannya padaku. Sampai akhirnya aku menyerah dengan keadaan ini. Namun jika ku lihat dari pakaian yang digunakan oleh pria ini, aku sangat mengenalinya. Di tambah bau parfum dari tubuhnya, aku sangat hapal betul. Milik siapa itu. "Aku mohon, izinkan aku untuk memelukmu. Tetaplah seperti ini, jangan lepaskan pelukannya," ujarnya dengan suara berat. Deru nafasnya yang memburu namun menyurat sebuah kekecewaan itu yang ku tangkap dari pria ini. "Mas Guna," lirihku. "Kenapa kamu lakukan ini padaku Mas?" Ia tak menjawabnya. Masih larut dalam dekapannya. "Lepaskan Dewi, lepaskan. Dewi mohon." Tanganku mulai berontak lagi. Aku merasa tak nyaman terjebak dalam situasi seperti ini. "Apa kamu s

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.