Perkelahian
"Sayang, dengerin Daddy ya? Daddy sayang Bianca, walaupun Bianca bukan darah daging daddy. Tapi Bianca adalah belahan jiwa daddy. Daddy gak bisa jika kamu membenci Daddy." Ucapan Guna tulus salah hati. Walaupun dulu pernah menganggap anak itu tidak ada, tapi sekarang sedikit saja jauh dari putri kecilnya itu membuat Guna sadar. Arti dari sebuah ketulusan dan cinta.
Mendengar kalimat itu, Bianca semakin terisak. Pelan ia mulai bangkit, berjalan menuju pintu. Dan dengan sekali putar, dia sudah bisa melihat dengan jelas wajah keduanya. Wajah yang menyimpan kekhawatiran yang liar biasa, kian musnah setelah dia membuka pintunya. Guna langsung memeluk anak itu. Melepaskan rindu yang membuncah, dua hari jauh darinya. Membuat hari Guna suram tak bercahaya.
"Sayang, kamu jangan pergi lagi!" isaknya dalam dekapan gadis kecil itu.
"Maafin Daddy, sayang." Guna tidak menyangka, kalau Bianca akan meninggalkannya, setelah tahu kenyataan itu. Dia lebih baik menyimpan rahasia itu, di banding harus kehi
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link