Bab 51
Everly menempelkan telinganya di pintu dan bertanya, "Edbert, kamu mandi?"
"Ya."
"Kamu pusing nggak? Perlu aku cariin orang buat bantuin kamu nggak?"
Edbert menjawab, "Nggak pusing."
Everly berkata dengan sopan, "Oh, kalau kamu membutuhkannya, panggil aku."
"Kamu mau gosokkin punggungku?" goda Edbert kepada istrinya.
Kemudian, pintu kamar mandi ditendang oleh Everly seolah tendangan ini ditujukan pada Edbert.
"Aku bakal panggil ayah buat gosokkin punggungmu."
Dia duduk di sofa sambil merenung.
Apa pria ini akan melupakan apa yang terjadi saat dia mabuk?
Bagus kalau lupa, berarti Edbert tidak akan tahu tentang ciuman mereka.
Namun, kalau dia tidak lupa, mereka akan merasa canggung saat bertemu nanti.
Everly menatap ke atas dan menghela napas. Ciuman pertamanya ... hilang.
Tidak lama kemudian, Edbert memanggilnya, "Everly."
"Ya! Kenapa? Jangan-jangan kamu mau memintaku menggosok punggungmu?"
Edbert bertanya, "Handuk kamar mandi ada di mana?"
"Ah, aku mengambilnya. Aku pikir kita akan per
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link