Bab 28
Mereka mendengar Everly yang berkata dengan tenang, "Kalau suamiku mencintainya, kenapa dia nggak menikahinya? Itu berarti suamiku nggak mencintainya."
"Heh, Everly, coba lihat dirimu dulu dari ujung kepala sampai ujung kaki, semuanya penuh dengan kata murahan. Kamu pasti tahu kenapa kamu bisa jadi menantu keluarga ini, 'kan? Perbandingan kamu dan Rumiko itu ibarat si itik buruk rupa dan angsa putih."
Everly melirik Adelle sekilas, kemudian matanya tertuju pada pergelangan tangan Adelle. Dia memperhatikan gelang yang akrab itu. "Aku murahan dan Anda mulia. Nggak seperti Anda, lihat saja gelang yang Anda pakai, harganya sudah miliaran. Orang yang tahu pasti tahu kalau gelang itu dibeli dari hasil jerih payah suamiku. Tapi mereka yang nggak tahu mungkin berpikir kalau Kak William telah melakukan korupsi."
"Kurang ajar!" seru Gerald dengan suara keras.
Dia marah sampai matanya hampir menjadi merah.
Menantu pertamanya sudah memasuki usia pertengahan tetapi sangat bodoh.
Sementara menantu k
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link