Bab 141
"Sofia, menurutmu gimana makanan ini, mau coba nggak?"
Arman menunjuk ke salah satu hidangan di menu bernama "Perahu Giok Emas". Dia merasa sangat menarik.
Sofia tampak masih melamun, dia tidak mendengar.
Sementara itu, karena Sofia tidak merespons, Arman langsung menoleh ke arahnya.
Melihat Sofia yang tidak fokus, Arman pun bertanya dengan penuh perhatian, "Sofia, apa kamu merasa nggak enak badan?"
"Hah?"
Sofia baru tersadar. Melihat tatapan perhatian Arman, dia pun berkata dengan wajah memerah, "Nggak kok. Aku tiba-tiba hanya teringat dengan beberapa masalah proyek."
Dalam keadaan mendesak, dia segera mencari alasan untuk dirinya.
"Apa ada hal yang nggak berjalan lancar?"
Arman bertanya kepadanya.
"Nggak ... Mungkin aku yang terlalu banyak berpikir."
Mata Sofia berkedut.
Jelas, dia tidak pandai berbohong.
Arman tidak menyadarinya. Dia kira Sofia hanya mengalami tekanan yang terlalu besar. Jadi, dia menghibur Sofia dengan lembut, "Sofia, beberapa tekanan itu adalah hal baik, tapi kamu
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link