Bab 137
"Bu Cassia, kamu sengaja ingin membunuhku, ya?"
Arman buru-buru menyeka darah di hidungnya. Dia tidak bisa berbuat apa-apa.
Namun pada saat ini, tubuh Cassia makin menggeliat.
Jantung Arman pun berdebar kencang.
Dia tahu jika Cassia tidak segera diberi obat penawar, akan terjadi masalah besar!
"Maaf ya, Bu Cassia."
Sambil bergumam, Arman terpaksa mengayunkan tangannya dan memukul Cassia sampai pingsan.
Kalau Cassia terus berperilaku "sembrono" seperti ini, Arman benar-benar takut tidak bisa mengendalikan dirinya.
Sebuah pukulan membuat Cassia pingsan.
Untuk sementara waktu, dia bisa tenang.
Arman segera mengambil selimut untuk menutupi dada Cassia.
Dengan begitu, hamparan yang menyilaukan itu bisa terhalang.
"Huft."
Setelah menghela napas, Arman mengambil jarum akupunktur lagi, lalu menusukkan enam titik akupunktur Cassia, yaitu titik Renzhong, Tiantu, Neiguan, Waiguan, Yangchi dan Taiyuan.
Enam jarum dimasukkan bersama-sama.
Rona merah aneh di wajah Cassia seketika mereda.
Tak lama ke
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link