Bab 73
Kata-katanya penuh kepiluan, seolah dia benar-benar memahami batasannya dan rela mengalah.
Jevan terkejut. Apa mungkin Qiara benar-benar sudah menyadari kesalahannya?
Sementara itu, dalam hati, Shania tersenyum sinis. "Apa dia sengaja mengalah untuk menang?"
"Siapa yang mengajarinya trik seperti ini?"
Dengan kemampuan otaknya, mustahil dia bisa merancang siasat seperti ini sendiri.
Shania tetap tenang. "Kalau mau memohon, tunjukkan ketulusanmu. Begini saja, tampar dirimu sendiri seratus kali sampai wajahmu bengkak, mungkin setelah itu aku akan mempertimbangkannya."
Jevan menatap Shania dengan ekspresi terkejut dan benar-benar tidak menyangka dengan ucapannya.
Qiara awalnya terkejut dan marah, tetapi kemudian matanya berbinar penuh semangat. Ini adalah kesempatannya untuk membuat Jevan melihat betapa kejamnya wanita ini.
Qiara menggigit bibirnya dan menutup mata seolah pasrah pada nasib, lalu mulai menampar wajahnya sendiri.
Suara tamparan bergema di udara, membuat orang-orang di sekita

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link