Bab 52
Ekspresi Shania sedikit berubah.
Dia menahan rasa tidak senangnya, lalu bertanya dengan tetap tenang, "Kenapa dikunci? Apa ini ... " Dia berhenti sejenak, melihat ke arah mereka, dan melanjutkan, "Perlu dirahasiakan?"
Cepta segera tersenyum. "Nggak, nggak, jangan salah paham, Nona Shania. Pak Yandi mengunci pintu bukan karena alasan lain, hanya saja ... masalah ini nggak patut disebarluaskan."
"Oh, jadi ada sesuatu yang disembunyikan, ya?"
"Betul. Nona Shania mungkin belum tahu, dua orang yang kamu tanyakan itu adalah pekerja angkatan pertama di pabrik ini, mereka pasangan suami istri. Kemudian mereka mengalami kecelakaan kerja dan menjadi cacat, nggak bisa bekerja lagi. Saat itu, agar masalah ini nggak membesar, kami berdiskusi dengan mereka untuk memberikan uang kompensasi. Tapi, pasangan itu punya permintaan unik. Mereka ingin tetap menerima gaji selama lima belas tahun meskipun tidak bekerja."
" ... "
Kisah yang kamu karang juga cukup menarik.
Shania mengatupkan bibir, terdiam bebe

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link